Menteri Pendidiikan

Setelah perjuangan yang lama yang tidak hanya mengorbankan materi tetapi juga jiwa dan raga
sampailah kita pada pintu gerbang kemerdekaan. Sesuatu yang diidam-idamkan dan menjadi mimpi
segenap anak bangsa. Tetapi ada satu catatan penting sehingga kita mencapai kemerdekaan,
bahwa mereka yang telah tercerahkan setelah mengalami proses pendidikanlah yang telah mampu
menyatukan semua elemen bangsa untuk bersama-sama menentukan nasib bangsanya sendiri yang
hal itu dapat mengantar bangsanya ke alam kemerdekaan.
Setelah tercapainya kemerdekaan, bangsa ini menyadari akan pentingnya persoalan pendidikan dan
kebudayaan. Oleh karenanya, pendidikan dan kebudayaan menjadi salah satu aspek pembangunan
yang mendapatkan perhatian utama. Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945
bahwa setelah mencapai kemerdekaan, tujuan nasional yang menjadi kewajiban bangsa ini adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Maju dan tidaknya sebuah bangsa ditentukan oleh baik atau
tidaknya pendidikan yang diterima oleh rakyatnya terutama pendidikan generasi penerusnya.
Merdeka tidak hanya dimaknai terbebas dari penjajahan, tetapi juga dimaknai sebagai pembebasan
pola pikir dari pola pikir kolonial ke pola pikir menuju kemajuan bersama, menciptakan masyarakat
baru untuk mencapai kesejahteraan dan berkeadilan dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Para tokoh yang telah diberi kepercayaan untuk mencurahkan pikiran dan tenaganya sebagai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah sepatutnya dituliskan agar apa yang mereka pikirkan
dan meraka curahkan untuk pendidikan bangsa dapat menginspirasi generasi penerus.

Baca juga : Rapat DPR dan Menteri Pendidikan
pemikiran dan perjuangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari tahun 1945 sampai saat ini dalam memajukan Pendidikan dan kebudayaan, dapat kita baca sebagai refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan. Dalam waktu yang bersamaan kita menerawang ke depan atau membuat proyeksi tentang pendidikan nasional yang kita cita-citakan. Kita perlu merenung sejenak untuk menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan, untuk kemudian bergegas melangkah ke depan guna menggapai cita-cita masa depan pendidikan nasional yang didambakan. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I, Pasal I ayat 2, disebutkan bahwa pendidikan nasional kita adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan nasional adalah akar pendidikan nasional. Di sinilah terjadinya titik temu antara pendidikan dan kebudayaan. Jika kebudayaan nasional kita menghunjam kuat
di dalam tanah tumpah darah Indonesia, akan subur dan kukuh pulalah bangunan pendidikan.

Daftar Menteri Pendidikan Indonesia

  1. Ki Hadjar Dewantara (Masa Jabatan 19 Agustus 1945 – 14 November 1945)
  2. Todung Sutan Gunung Mulia (14 November 1945 – 12 Maret 1946)
  3. Mohammad Sjafei (12 Maret 1946 – 2 Oktober 1946)
  4. Soewandi (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
  5. Goenarso (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
  6. Ali Sastroamidjojo (3 Juli 1947 – 4 Agustus 1949)
  7. Teuku Moehammad Hasan (1948 – 1949)
  8. Ki Sarmidi Mangunsarkoro (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949)
  9. Abu Hanifah (20 Desember 1949 – 6 September 1950)
  10. Bahder Djohan (6 September 1950 – 27 April 1951 dan 3 April 1952 – 30 Juli 1953)
  11. Wongsonegoro (27 April 1951 – 3 April 1952)
  12. Muhammad Yamin (30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
  13. Soewandi Notokoesoemo (12 Agustus 1955 -24 Maret 1956)
  14. Sarino Mangun Pronoto (24 Maret 1956 – 9 April 1957)
  15. Prijono (9 April 1957 – 28 Maret 1966)
  16. Iwa Kusuma Sumantri (3 Maret 1961 – 13 Maret 1962)
  17. Toyib Hadiwijaya (6 Maret 1962 – 27 Agustus 1964)
  18. Artati Marzuki Sudirdjo (27 Agustus 1964 – 21 Februari 1966)
  19. Soemardjo (21 Februari – 18 Maret 1966)
  20. Johannes Leimena (21 Februari – 27 Maret 1966)
  21. Mohammad Said Reksohadiprodjo (27 Maret – 25 Juli 1966)
  22. Mohammad Sanusi Hardjadinata (11 Oktober 1967 – 6 Juni 1968)
  23. Mashuri Saleh (6 Juni 1968 – 28 Maret 1973)
  24. Soemantri Brojonegoro (28 Maret – 18 Desember 1973)
  25. Teuku Muhammad Syarif Thayeb (22 Januari 1974 – 29 Maret 1978)
  26. Daoed Joesoef (28 Maret 1978 – 19 Maret 1983)
  27. Nugroho Notosusanto (19 Maret 1983 – 3 Juni 1985)
  28. Fuad Hasan (3 Juni 1985 – 17 Maret 1993)
  29. Wardiman Djojonegoro (17 Maret 1993 – 16 Maret 1998)
  30. Wiranto Arismunandar (16 Maret – 21 Mei 1998)
  31. Juwono Sudarsono (23 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
  32. Yahya A. Muhaimin (26 Oktober 1999 – 22 Juli 2001)
  33. Abdul Malik Fadjar (10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004)
  34. Bambang Sudibyo (21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009)
  35. Muhammad Nuh (22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014
  36. Anies Rasyid Baswedan (27 Oktober 2014 – 27 Juli 2016)
  37. Muhadjir Effendy (2016 – 2021)
  38. Nadiem Anwar Makarim (2021 – 2024)
  39. Abdul Mu’ti (2024 – sekarang)

Sumber : Kemdikbud

31 thoughts on “Daftar Menteri Pendidikan Indonesia”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *