Oleh Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.Sc. (Atase Pendidikan di Canbera)
Sistem pendidikan di Australia meliputi pendidikan dasar, menengah, dan lanjut dimana pendidikan dasar dan menengah terdiri atas primary (6 tahun), secondary (4 tahun), dan senior secondary (2 tahun). Wajib
belajar diperuntukkan bagi setiap warga negara berusia 6 sampai dengan 16 tahun. Sementara itu, pendidikan lanjut terdiri atas jalur pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Dalam sistem pendidikan di Australia tidak dikenal Sekolah Menengah Kejuruan. Siswa pada kelas 11 dan 12 diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan untuk memasuki jalur perguruan tinggi atau jalur vokasi. Dalam menjamin kualitas pendidikan, pemerintah federal menetapkan kualifikasi pendidikan dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi berdasarkan learning outcomes untuk setiap mata pelajaran yang meliputi: keahlihan dasar, berpikir, dan keahlian personal. Implementasi, pengawasan, dan penilaian terhadap kualifikasi tersebut dilaksanakan oleh masing-masing negara bagian atau territory dan diakreditasi oleh agen penjamin standar mutu pendidikan tinggi di masing-masing negara bagian atau territory. Dengan kewenangan otonomi ini, terjadi perbedaan kurikulum dan cara penilaian dari masing-masing negara
bagian, meskipun kualitas tidak jauh berbeda. Perbedaan kurikulum tersebut berdampak terhadap siswa yang ingin meneruskan studi di negara bagian lain. Sebagai catatan, Australia terdiri atas enam negara bagian dan dua wilayah territory, masing-masing memiliki kurikulum pendidikan yang berbeda-beda. Sebagai antisipasi, pemerintah federal mengembangkan model kurikulum Australian Baccalaureate dan International Baccalaureate (untuk Primary Years Program, Middle Years Program, dan IB Diploma) yang diterapkan di beberapa sekolah maju di masing-masing negara bagian dan territory. Dengan kedua kurikulum ini, siswa tidak akan ada kesulitan untuk melanjutkan studi, baik di negara bagian lain atau di luar negeri. Menyangkut penilaian ketuntatasan belajar, sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk melakukan ujian secara mandiri, khususnya untuk tingkat Primary dan Secondary. Sedangkan untuk Senior Secondary ujian dilaksanakan melalui 30% ujian sekolah dan 70% ujian yang dikoordinasikan oleh masing-masing negara bagian atau territory. Untuk mengetahui perbandingan mutu setiap sekolah, pemerintah federal melaksanakan ujian setahun sekali dengan sistem sampling. Hasilnya dapat diakses di website My Way. Selanjutnya untuk mengetahui ranking di antara negara-negara OECD dan internasional, Australia mengijinkan lembaga-lembaga assesmen internasional untuk melakukan penilaian, baik uji literasi, numerasi, maupun mata pelajaran eksak dan sosial. Dari hasil analisis, terdapat beberapa perbedaan antara sistem pendidikan di Australia dan Indonesia, menyangkut: pengelolaan
pendidikan vokasi, sistem evaluasi pendidikan, dan proses penyusunan kurikulum. Di Australia, pendidikan vokasi dilaksanakan sebagai jalur pendidikan lanjutan yang umumnya dibiayai oleh masing-masing negara bagian atau territory untuk memenuhi pasar kerja dan industri. Sehingga, sertifikasi pendidikan vokasi dilakukan tidak hanya oleh negara tetapi juga oleh kalangan industri. Untuk penilaian keberhasilan belajar, Australia tidak menerapkan ujian nasional, tetapi ujian negara bagian yang digabung dengan ujian sekolah untuk kelas 11 dan 12. Dalam penyusunan kurikulum, pemerintah Australia melakukan secara bertahap dan sangat hati-hati. Kurikulum disusun melalui tahapan-tahapan uji coba dalam bentuk pilot project. Sebagai informasi, kurikulum yang sekarang masih dalam tahapan ujicoba tersebut telah disusun sejak tahun 2009. Disamping penyusunan kurikulum yang ketat, setiap sekolah juga dilengkapi fasilitas yang sangat memadai.
Baca Juga : Sistem Pendidikan di Arab Saudi
Sistem Pendidikan di Australia
Benua Australia di bagi ke dalam 8 wilayah yang terdiri dari enam negara bagian, yaitu: New South Wales, Queensland, South Australia, Tasmania, Victoria, dan Western Australia; serta 2 territory, yaitu: Australian Capital Territory dan the Northern Territory. Ditinjau dari segi pemerintahan, Australia memiliki tiga tingkat pemerintahan, yaitu pada tingkat tertinggi adalah pemerintahan pusat (federal), kemudian tingkat pemerintahan lainnya adalah negara bagian (state) dan territory. Dalam pengelolaan pendidikan, ketiga tingkat ini berperan dan bekerjasama dalam merancang dan membiayai pendidikan sesuai dengan perannya masing masing.
1.1 Sekilas Sistem Pendidikan di Australia
1.1.1 Pendidikan Dasar dan Menegah
Pada umumnya, sistem pendidikan dasar dan menengah di seluruh Australia hampir sama dengan hanya ada sedikit perbedaan di beberapa negara bagian dan territory. Pemerintah menerapkan sistem wajib
belajar untuk anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun. Usia sekolah ini jika diterjemahkan ke dalam sistem pendidikan adalah wajib belajar tahun 1 sampai tahun ke 9 atau ke 10 (tergantung dari negara bagian) Sistem pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 3 tingkatan, yaitu Primary School, Secondary School dan Senior Secondary school. Siswa yang memasuki primary school pada umumnya berumur 7 atau
8 tahun. Dalam sistem primary school ini termasuk taman kanak kanak (kindergarten) dan di beberapa negara bagian juga ada tahap persiapan sebelum masuk ke taman kanak kanak. Siswa akan menghabiskan waktunya selama 3 atau 4 tahun pada tingkat Secondary School, yaitu pada tahun ke 7-10 atau ke 8-11, sedangkan pada tingkat senior secondary school siswa menghabiskan waktunya selama 2 tahun, yaitu pada tahun ke 11 dan 12.
1.1.2 Pendidikan Lanjutan
Di dalam sistem pendidikan Australia, pendidikan lanjutan memiliki 2 jalur yang memungkinkan siswa lulusan pendidikan menengah dapat memilih pendidikan lanjutannya sesuai dengan keinginannya. Kedua
jalur pilihan tersebut adalah pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Secara sistem, pendidikan vokasi (Vocational Education Training, VET) bukan termasuk ke dalam sistem pendidikan tinggi. Sistem pendidikan vokasi yang umumnya berupa Technical and Furtther Education (TAFE) lebih menekankan pada keahlian tertentu yang menyiapkan lulusannya untuk dapat langsung bekerja di dunia industri.
1.1.3 Bahasa Pengantar
Bahasa pengantar yang digunakan di seluruh sekolah dan di perguruan tinggi adalah bahasa Inggris. Beberapa sekolah ada yang menerapkan sistem bilingual, yaitu bahasa Inggris dan salah satu pilihan
bahasa internasional lainnya (bahasa Indonesia, Jepang, Korea, Hindi, Perancis, Jerman, dan lain-lain). Di beberapa sekolah tertentu digunakan juga bahasa lokal (Aborigin). Pelajaran bahasa asing dimungkikan dimulai pada tingkat preschool, akan tetapi pada umumnya mulai diterapkan pada tingkat secondary
school. Bahasa internasional yang ditawarkan di sekolah-sekolah di Australia adalah: bahasa Arab, Indonesia, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Mandarin, Yunani Modern dan Spanyol.
1.1.4 Tahun Akademik
Australia memakai sistem tahun akademik mulai dari Februari sampai dengan Desember. Bisanya periode tersebut dibagi lagi kedalam 3 atau 4 term. Pada umumnya negara bagian menerapkan sistem dengan
4 term, kecuali Tasmania yang menerapkan sistem 3 term. Pada tingkat VET, tahun akademik dimulai pada akhir bulan Januari dan diakhiri pada pertengahan Desember. Di beberapa negara bagian dan territory, tahun ajaran ada yang dibagi ke dalam 2 semester dan ada juga yang menggunakan sistem tri-semester.
Sebagian besar perguruan tinggi menerapkan tahun akademik mulai dari bulan Februari dan diakhiri pada bulan November. Sebagian besar perguruan tinggi menerapkan sistem semester. Di beberapa universitas tertentu ada yang menggunakan sistem tri-semester. Beberapa institusi non universitas melaksanakan programnya sepanjang tahun.
1.1.5 Sistem Administrasi dan Pendanaan
Sistem administrasi dan pendanaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian. Pengaturannya tergantung pada sektor pendidikan dan
legislasinya. Pemerintah Federal dan negara bagian berkerjasama pada tingkat kementerian untuk merancang sistem pendidikan dan menjalankannya. Kerjasama ini dilakukan melalui Standing Council pada tingkat tertiary education, skills and employment (SCOTESE) dengan melaporkannya kepada pemerintah Australia (COAG) dan didukung oleh sekretariat National Tertiary Education, Skills and Employment (NATESE). SCOOTESE menggantikan Ministrial Council for Tertiary Education and
Employment (MCTEE) pada tahun 2011.
Baca Juga : Sistem Pendidikan di Amerika Serikat
Kurikulum Pendidikan di Australia
2.1 Australian Qualification Framework (AQF)
Pada tahun 1995 pemerintah Australia merancang Australian Qualification Framework (AQF) dan menerapkannya secara penuh pada tahun 1999. Pada bulan Juli 2011, telah dilakukan revisi terhadap
AQF. Perbedaan principal antara AQF yang lama dan yang telah direvisi adalah ditetapkannya gelar Bachelor Honours sebagai gelar yang berdiri sendiri. Pada AQF yang lama, gelar ini merupakan bagian dari gelar Bachelor. Pada AQF yang telah direvisi terdapat 10 tingkat kualifikasi, lihat Gambar 2.1. AQF merupakan kebijakan nasional yang mencantumkan kualifikasi mulai dari sektor tertiary education (pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi) sampai pada ijasah di tingkat sekolah (the senior secondary certificate of education). Dalam sistem AQF dicantumkan tingkatan dan kualifikasi untuk masing-masing tingkat. Pada satu tingkat dapat saja memiliki lebih dari satu macam kualifikasi, Kementerian pendidkan, training dan tenaga kerja pada level pemerintah pusat, negara bagian dan territory bertanggung jawab dalam merancang dan menerapkan AQF. Dalam menjalankan tugasnya, AQF council melaporkan kepada Standing Council on Tertiary Education Skills and Employment (SCOIESE) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan AQF.
Secara umum, AQF lebih menekankan pada fleksibilitas dan keterkaitan serta tahapan pada masing-masing sektor dan bentuk kualifikasinya yang disuaikan dengan dunia kerja. Secara umum AQF menentukan learning outcomes pada setiap tingkat AQF, menentukan spesifikasi AQF untuk pengembangan dan akreditasi, menerbitkan kualifikasi AQF, menentukan keterkaitan masing masing kualifikasi, merevisi jenis kualifikasi dengan cara menambah dan menghilangkannya serta mendata accrediting bodies, awarding bodies and kualifikasi.
Pada Gambar 2.1 kesepuluh kualifikasi yang dicantumkan adalah kualifikasi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi, pendidikan vokasi dan training (VET) dan pendidikan menengah. Beberapa kualifikasi ditawarkan baik oleh Perguruan tinggi maupun VET. Hal ini dimungkinkan karena adanya hubungan yang erat antara perguruan tinggi dan VET. Pada tingkat VET terdapat jalur yang memungkinkan mahasiswanya memilih jalar khusus untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Jika disimak lebih lanjut, tingkat yang ada pada AQF mengacu pada kompleksitas dan kedalaman ilmu dan keahlian yang diperlukan oleh para lulusan. Kedalaman ilmu ini selanjutnya diterjemahkan ke dalam learning outcome pada tingkat tersebut (disebut sebagai kriteria tingkat).
Setiap kualifikasi dijelaskan berdasarkan learning outcomes.
.

Gambar 2.1 Australian Qualification Framework (AQF) (Sumber: Australian
Qualification Farmework, 2013)
Kriteria tingkat dan macam kualifikasi dibuat berdasarkan generic learning outcomes yang meliputi keahlian dasar, keahlian umum, keahlian berpikir dan keahlian personal dengan ruang lingkup sebagai berikut:
- Pengetahuan: meliputi apa yang diketahui dan dimengerti oleh lulusan. Pengetahuan dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat
spesifik dalam bidang tertentu atau berbagai bidang serta dapat
bersifat terpisah atau secara kumulatif. - Keahlian: meliputi apa yang dapat dilakukan oleh lulusan. Hal ini
dapat berupa kognitif, kreatif, teknikal, komunikasi, interpersonal
dan atau bersifat umum. - Penerapan pengetahuan dan keahlian: dalam konteks bagaimana
seorang lulusan dapat menerapkan pengetahuan dan keahliannya.
Hal ini didiskripsikan dalam bentuk tingkat kemandirian, tanggungjawab dan akuntabilitas.
Qualifikasi AQF dijamin dan diakreditasi oleh Tertiary Education Quality and Standard Agency (TEQSA), Australian Skills Authority (ASQA) atau otoritas akreditasi negara bagian dan territory yang meliputi juga sektor pendidikan menengah.
Perbedaan utama antara sistem pendidikan di Indonesia dan
di Australia yang tercantum pada Gambar 2.2 adalah pada tingkat
secondary school. Di Australia siswa pada umumnya menyelesaikan
program secondary school-nya selama 4 tahun untuk selanjutnya
selama 2 berikutnya melanjutkan ke tingkat senior secondary. Pada
tingkat senior secondary siswa sudah diberikan mata ajaran pilihan
yang mempersiapkan mereka masuk ke perguruan tinggi atau ke
pendidikan vokasi. Melalui sistem ini, secara dini siswa sudah dapat
menentukan pilihannya dan mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan
pendidikannya sesuai dengan keinginannya.
Pada tingkat pendidikan lanjutan jalur perguruan tinggi perbedaan
utama dengan sistem pendidikan di Indonesia terletak pada tingkat
bachelor. Program ini ditempuh oleh mahasiswa selama tiga tahun
untuk selanjutnya selama 1 tahun mahasiswa dapat mengikuti program
graduate diploma atau honors sebelum melanjutkan ke tingkat S2 dan S3.
Keterkaitan antara pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi
terletak pada tingkat advanced diploma yang ditawarkan di pendidikan
vokasi. Melalui jalur ini lulusan pendidikan vokasi dapat melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi. Sebaliknya banyak lulusan
perguruan tinggi dengan gelar bachelor yang meneruskan pendidikannya
di pendidikan vokasi untuk memperdalam keahliannya agar dapat
bekerja di sektor industri yang memerlukan keahlian khusus.

2.2 Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan dasar dan menengah di Australia meliputi preschool,
prepatory (atau kindergarten), primary school, secondary school (atau high school) dan senior secondary school (atau college). Secara keseluruhan pendidikan dasar dan menengah memerlukan waktu 13 tahun mulai yang meliputi tahap persiapan sampai pada senior secondary. Pemerintah Australia menerapkan sistem wajib belajar sampai siswa berumur 16 tahun. Sebagaimana di Indonesia, terdapat beberapa macam sekolah. Secara umum sekolah di Australia dibagi ke dalam dua ketegori, yaitu sekolah
pemerintah dan sekolah non pemerintah (meliputi sekolah keagamaan seperti sekolah Katholik dan sekolah Islam). Di samping itu, terdapat pula sekolah yang berbasis pendidikan filosofi seperti Montessori dan Steiner. Seluruh sekolah di Australia harus terdaftar pada Departemen Pendidikan di negara bagian atau territory. Disamping itu semua sekolah harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti infrastuktur dan pendaftaran guru. Kualitas infrastruktur dan guru harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2.2.1 Kurikulum
Pada tahun 2008, Ministerial Council for Education, Early Childhood Development and Youth Affairs (MCEECDYA) memperkenalkan kurikulum nasional untuk sekolah mulai dari tingkat foundation
(biasanya dikenal sebagai tahap persiapan atau taman kanak kanak) sampai tahun ke 12. Kurikulum nasional yang diterapkan menggantikan berbagai kurikulum yang telah ada sebelumnya pada negara bagian dan territory untuk menjamin konsistensi dan kualitas pendidikan di Australia. Pengembangan kurikulum di Australia merupakan tanggungjawab dari Australian Curriculum, Assesment and Reporting
Authority (ACARA) yang merupakan organisasi independen dengan melakukan konsultasi dengan instansi pendidikan yang bertanggung-jawab di negara bagian dan territory masing masing. Pengembangan kurikulum nasional melalui beberapa tahapan berikut:
Fase 1: pengembangan mata ajaran Inggris, matematika, sains dan sejarah. Untuk tahun ke 10 telah dilakukan pada tahun 2008-2010 dan untuk tahun ke 11 dan ke 12 telah dilakukan pada tahun 2011
Fase 2: pengembangan mata ajaran geografi, bahasa dan kesenian. Untuk tahun ke 12 dilakukan pada tahun 2010-2012, dan
Fase 3: pengembangan mata ajaran kesehatan dan pendidikan olah raga, informasi dan teknologi informasi, desain dan teknologi, ekonomi, bisnis, kewarganegaraan. Untuk tahun ke 12 dilakukan
pada tahun 2011-2013.
Sampai saat ini, penerapan kurikulum nasional di Australia masih dalam tahap transisi. Kebanyakan negara bagian dan territory masih menjadikannya sebagai pilot project di sekolah-sekolah tertentu
saja, sebelum menerapkannya secara seluruhan pada semua sekolah. Implementasi kurikulum nasional pada tingkat senior secondary akan mulai tahun 2014. Pada umumnya, kurikulum dalam setiap bidang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, ruang lingkup, pencapaian standar (meliputi contoh kerja), kemampuan umum dan prioritas lintas kurikulum. Kesemuanya ini dikembangkan oleh para pakar yang
tergabung dalam panel dan oleh staf kurikulum ACARA dengan mengacu pada kurikulum nasional dan international assessment research, kurikulum yang ada di tingkat negara bagian dan territory serta
Curriculum paper and shape of the Australian Curriculum (dapat dikses di http://www.acara.edu.au).
2.2.2 Preschool
Kurikulum Pendidikan di Asutralia
Program Preschool yang ditawarkan untuk anak anak berumur 3-5 tahun tidak bersifat wajib. Program ini bersifat paruh waktu dan terdiri dari beberapa sesi setengah hari atau setara dengan sehari penuh
dan mengkombinasikan antara pembelajaran terstruktur dan aktivitas kreatif individu.
2.2.3 Primary School
Periode primary school dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahun ke 6 atau 7. Program persiapan biasanya berlangsung selama 1 tahun dan dilakukan sebelum memasuki tahun ke 1. Program persiapan ini dikenal sebagai taman kanak-kanak (kindergarten) dan sering disebut sebagai program transisi. Pada umumnya program ini merupakan bagian dari primary school. Program persiapan ini tidak bersifat wajib akan tetapi sebagian besar orang tua menginginkan anakanaknya mengikuti program ini. Program ini memfokuskan pada unsur persiapan pengembangan anak secara umum agar dapat mengikuti pendidikan pada tahun berikutnya. Pada tingkat primary school kurikulum pengajaran difokuskan pada pengembangan bahasa Inggris dan kemampuan literasi, matematika numerik yang sederhana, studi kemasyarakatan, kesehatan dan aktivitas kreatif serta kemampuan fisik dan sosial. Pada tingkat ini tidak diterapkan ujian yang terstandarisasi untuk para siswa selama mengikuti program dan tidak ada kualifikasi formal yang diberikan pada lulusannya. Seluruh siswa lulusan primary school dapat melanjutkan ke tingkat secondary school tanpa melalui ujian.
2.2.4 Secondary School
Program Secondary school dimulai pada tahun ke 7 atau ke 8 sampai tahun ke 10. Pada dua tahun pertama siswa mengambil program umum dan selanjutnya pada tahun berikutnya siswa mengambil pelajaran pilihan. Mata ajaran inti biasanya meliputi bahasa Inggris, matematika, sains, kemasyarakatan dan lingkungan, bahasa selain bahasa Inggris (LOTE), teknologi dan studi terapan, seni kreatif dan pengembangan pribadi, kesehatan dan olah raga. Beberapa mata ajaran ditawarkan dengan berbagai tingkat kedalaman.
2.2.5 Senior Secondary School
Setelah menyelesaikan program Secondary School, siswa akan melanjutkan studinya ke tingkat Senior Secondary school yaitu tahun ke 11 dan 12. Pada tingkat senior secondary school siswa dapat memilih beberapa macam program untuk mempersiapkan dirinya melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi atau bekerja. Siswa yang berhasil menyelesaikan tahapan ini akan mendapatkan kualifikasi Senior Secondary Certificate of Education yang diberikan pada tahun ke 12. Sertifikat ini termasuk ke dalam salah satu dari 10 tingkat kualifikasi AQF. Sertifikat Senior Secondary Certificate of Education bersifat multi fungsi, yaitu dapat sebagai sertifikat telah menyelesaikan pendidikan sekolah dan sebagai sertifikat untuk memasuki pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi, Vocational Education and Training (VET). Program yang diperuntukkan bagi siswa yang akan memasuki tertiary education dirancang lebih lebih spesifik dengan tujuan agar lulusan senior high school dapat langsung mengikuti pendidikan khusus di tingkat tertiary education tanpa harus mengambil lagi mata kuliah umum. Mata ajaran yang diberikan pada tahun ke 12 memiliki cakupan dan kedalaman tertentu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah. Pada negara bagian yang berbeda terdapat keragaman nama sertifikat yang diberikan. Demikian juga dengan nama sertifkat yang diberikan untuk senior secondary yang diberikan oleh sekolah di luar sistem sekolah di negara bagian, seperti misalnya program International Baccalaureate.
2.2.6 Pendidikan Vokasi dan Training di Sekolah
Sistem pendidikan menengah di Australia tidak mengenal sekolah kejuruan, oleh sebab itu pendidikan vokasi diberikan pada sekolah menengah. Vocational Education and Training (VET) ditawarkan
kepada siswa pada tingkat secondary dan senior secondary dan diberikan di sekolah oleh Technical and Further Education, Registered Training Organization (RTO) atau oleh pengusaha dan pebisnis lokal yang
memiliki keahlian dan pengalaman untuk bidang yang diajarkannya. Dalam mengambil pendidikan vokasi di sekolah, siswa memiliki beberapa pilihan paket yang disediakan oleh sekolah. Pilihan pertama, siswa menyelesaikan paket training atau kursus terakreditasi pada VET yang diakui secara nasional pada AQF. Sebagian besar program yang ditawarkan ada pada tingkat sertifikat I dan II pada AQF. Pilihan kedua
siswa dapat mengambil mata ajaran VET sebagai bagian dari program secondary school yang mengarah pada sertifikat pendidikan di negara bagian atau territory. Pada pilihan ketiga siswa dapat mengambil
training dan aprentis berbasis sekolah. Program-program ini biasanya menggabungkan senior secondary study, employment dan training. Dalam prakteknya para siswa dapat mengkombinasikan beberapa
pilihan ini. Sebagai contoh, seorang siswa dapat menerima kredit melalui kualifikasi AQF dan sertifikat pendidikan senior secondary untuk studi yang sama pada VET. Studi aprentis dapat juga dicantumkan dalam sertifikat pendidikan senior secondary yang dikeluarkan oleh negara bagian dan territory.
Bagi siswa yang telah menyelesaikan program ini hasilnya dilaporkan dalam bentuk Record of Achievement tanpa mencantumkan nilai yang diperoleh siswa dan hanya mencantumkan kualifikasi yang didapat berdasarkan AQF. Statement of achievement dapat juga dikeluarkan untuk siswa yang telah menyelesaikan sebagian dari kualifikasi AQF. Program VET dinilai dan dievaluasi dengan menggunakan standar kompetensi industri dalam paket training yang dikembangkan oleh industri Australia dan direkomendasikan oleh Australian Taining Framework (AQTF)
Sistem Evaluasi dan Penilaian
Sampai dengan tahun ke 10, evaluasi dan penilaian kemajuan belajar siswa dilakukan oleh sekolah yang menggunakan berbagai metoda yang meliputi project, tugas tugas, penelitian kelompok dan investigasi,
presentasi oral, tes kelas dan partisipasi di kelas. Pada sekolah sekolah tertentu penilaian dilakukan melalui ujian sekolah. Disamping ujian sekolah, terdapat juga ujian eksternal dari negara bagian dan territory pada sekolah-sekolah tertentu. Metode evaluasi yang paling umum dilakukan pada periode tahun pembelajaran ke 11 dan ke 12 adalah ujian eksternal, ujian sekolah dan tes eksternal yang terstruktur
3.1 Evaluasi Nasional Penilaian
Evaluasi secara nasional dilakukan oleh ACARA melalui tiga macam pegujian yang terpisah untuk mengukur learning outcome. Ketiga macam pengujian tersebut adalah:
- National Assessment Program-Literacy and Numeracy (NAPLAN) – yang melakukan tes tahunan untuk mata ajaran reading, writing, language convention dan numerasi untuk siswa tahun ke ke 3, 5, 7 dan ke 9. Berdasarkan hasil ini dimungkinkan untuk melakukan perbandingan capaian siswa dan sekolah sebagai benchmark national
- NAP sample assessment – yang dilakukan setiap tiga tahun sekali hanya untuk kelompok siswa terpilih pada tahun ke 6 dan tahun ke 10 yang meliputi mata ajaran science literacy, kewarganegaraan dan information and communication technology (ICT), dan, International assessment:
• Asesmen ini dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi siswa 116 usia 15 tahun untuk berpartisipasi pada program OECD bagi International Student Assesment (PISA) dan
• Setiap 4 tahun sekali dilakukan ujian untuk siswa terpilih pada tahun ke 4 dan ke 8 untuk berparsipasi dalam International Association for Evaluation of Education Achievement (IEA) dan
Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS).
3.2 My School
My school adalah website yang dikelola oleh ACARA yang memberikan informasi dan perbandingan data sekolah-sekolah di Australia dan kinerjanya berdasarkan hasil tes NAPLAN . Data yang ditampilkan bersumber dari sekolah dan otoritas negara bagian dan territory.
3.3 Sistem Penerimaan Siswa
Pemerintah negara bagian dan territory bertanggung-jawab terhadap organisasi, pendanaan serta pelaksanaan pendidikan. Pada setiap negara bagian dan territory, Departemen Pendidikan dan
perangkatnya bertanggung-jawab untuk mempublikasikan pendidikan yang didanainya. Disamping itu, pemerintah negara bagian dan territory juga bertanggung jawab terhadap sekolah non pemerintah dalam hal registrasi, inspeksi dan pendanaan tambahan.
Di Australia, setiap negara bagian dan territory menentukan kebijakannya sendiri dalam hal organisasi sekolah, kurikulum, akreditasi mata ajaran, asesmen siswa dan sertifikasi. Kurikulum dan asesmen
dirancang dengan mengacu pada Melbourne Declaration on Education Goals for Young Australian’s yang memfokuskan pada kualitas dan kesetaraan dalam pendidikan dan memperbaiki learning outcomes.
Pemerintah pusat tidak bertanggung jawab langsung terhadap sekolah, akan tetapi berkewajiban menyediakan pendanaan, melakukan koordinasi, melakukan penelitian dan analisis berbagai isu nasional yang berhubungan dengan pendidikan. Prioritas utama pemerintah pusat adalah menyediakan sistem sekolah secara nasional yang konsisten mulai masuk sekolah, ujian nasional untuk beberapa bidang, konsistensi kurikulum outcomes dan sistem informasi umum untuk mentransfer data siswa jika siswa pindah ke negara bagian lain.
Sekolah di Luar Sistem Negara Bagian dan Territory
4.1 Australian Baccalaureate
Pemerintah Australia berkomitmen untuk mengembangkan Australian Baccalaureate yang merupakan sekolah national senior secondary yang secara sukarela menerapkan standar internasional bagi
capaian siswanya. Australian Baccalaureate membantu kesesuaian hasil yang dicapai oleh siswa dan membantu siswa yang akan pindah ke negara bagian lain atau ke luar negeri. Australian Baccalaureate bersama dengan kualifikasi secondary school yang ada akan dikembangkan oleh ACARA agar dapat bermitra dengan otoritas pendidikan dan sertifikasi negara bagian dan territory. Australian Baccalaureate
mengembangkan kurikulum senior secondary melalui inisiatif kurikulum Australia. Diharapkan Australian Baccalaureate akan tersedia dan diimplementasikan pada fase pertama kurikulum Australia pada tingkat
secondary level.
4.2 International Baccalaureate
International Baccalaureate Organization (IBO) menawarkan tiga program untuk primary school dan secondary school yang diterapkan secara terpisah dari sistem yang ada di negara bagian dan territory .
4.2.1 International Baccalaureate Primary Year Program (PYP)
Primary Year Program (PYP) ditawarkan pada siswa yang berumur 3 sampai 12 tahun. Kurikulum PYP meliputi 6 bidang: bahasa, studi sosial, matematika, seni, sain dan teknologi serta kepribadian, sosial dan olah raga. Mata ajaran ini diajarkan melalui pendekatan interdisiplin. Sistem asesmen yang dikembangkan oleh guru digunakan untuk melakukan asesmen sekolah berdasarkan learning outcome.
4.2.2 International Baccalaureate Middle Year Program (MYP)
Middle Year Program (MYP) ditawarkan untuk siswa umur 11 sampai 16 tahun. Kurikulum MYP terdiri dari 8 bidang yaitu: bahasa A, bahasa B, kemanusiaan, matematika, seni, sains, teknologi dan pendidikan olah
raga. Asesmen dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk setiap mata ajaran. Asesmen dilakukan secara terus menerus dan berbasis sekolah.
4.2.3 International Baccalaureate Diploma Program (IBD)
International Baccalaureate Diploma (IBD) adalah program 2 tahun yang diperuntukkan bagi siswa senior secondary yang berumur 16 -19 tahun. Akhir-akhir ini, program IBD semakin popular bagi siswa secondary secondary karena menyediakan sertifikat alternatif bagi sertifikat senior secondary yang ada.
Sertifikat ini diberikan pada tahun 12 oleh otoritas negara bagian dan territory.
4.2.4 Kurikulum
Program IB diploma meliputi 6 kelompok mata ajaran:
- Bahasa A1 – meliputi studi bahasa dan literatur.
- Bahasa A2 – siswa dapat memilih beberapa bahasa modern dan ditambah dengan bahasa Latin atau Yunani Klasik. Program ini menawarkan berbagai tingkatan yaitu: pemula, menengah dan lanjut.
- Individu dan kemasyarakatan – meliputi mata ajaran bisnis dan manajemen, ekonomi, geografi, sejarah, teknologi informasi dalam masyarakat global, sejarah Islam, filosofi, psikologi dan sosial dan antropologi budaya.
- Sain experimental – meliputi meliputi mata ajaran biologi, kimia, teknologi design, ilmu lingkungan dan fisika. Matematika dan ilmu komputer.
- Seni – meliputi mata ajaran musik, seni teater dan seni visual.
Seluruh siswa yang mengikuti program ini diwajibkan mengambil semua kelompok mata ajaran ini. Siswa diwajibkan untuk mengambil tiga mata ajaran pada tingkat dasar, dengan setiap subjek merepresentasikan 150 jam pengajaran. Tiga mata ajaran lainnya harus diambil oleh siswa
pada tingkat yang lebih tinggi dengan jumlah jam pengajaran 240 jam untuk setiap mata ajaran.
4.2.5 Kualifikasi dan Asesmen
Program International Baccalaureate Diploma mewajibkan siswanya untuk menyelesaikan hal-hal berikut: Extended essay – tugas penulisan sebanyak 4000 kata untuk topik yang dipilih siswa berdasarkan minatnya, Teori pengetahuan – mata ajaran lintas disiplin yang mengembangkan keperdulian sinergi dan prespektif alternatif, serta Kreativitas, aksi dan pelayanan – program yang mendorong siswa
untuk berpartisipasi dalam program ekstra kurikuler. Evaluasi terhadap siswa dilakukan pada akhir program tahun kedua. Setiap mata ajaran telah ditetapkan standarnya dimana siswa dievaluasi berdasarkan asesmen sekolah dan eksternal. Standar yang telah ditetapkan tersebut harus dipenuhi oleh siswanya. Evaluasi berbasis sekolah meliputi tes oral, projek, kerja lapang, portfolio siswa, presentasi, kerja laboratorium, dan performans. Tugas tugas dan esai dapat diselesaikan di sekolah untuk selanjutnya
dievaluasi secara eksternal. Siswa-siswa yang berhasil menyelesaikan program ini akan mendapatkan sertifikat kelulusan berupa diploma international baccalaureate dari International Baccalaurete Organization.
Kurikulum pada Setiap Negara Bagian
Perbandingan sistem pendidikan di negara bagian dan territory di Australia dapat dilihat pada Tabel 5.1.



5.1 Australian Capital Territory (ACT)
Di Australian Capital Territory, sekolah umum berada di bawah tanggung-jawab ACT Goverment Education and Training Directorate. Lama siswa menempuh pelajaran di sekolah di ACT adalah selama
13 tahun, yang terdiri dari 7 tahun di primary school, yaitu meliputi taman kanak-kanak sampai dengan tahun ke 6, empat tahun berikutnya di secondary school, yaitu tahun ke 7 sampai ke 10, serta 2 tahun pada senior secondary, yaitu tahun ke 11 dan ke 12. Program preschool tidak bersifat wajib dan merupakan program paruh waktu yang diperuntukkan bagi siswa sebelum masuk ke taman
kanak kanak. Pemerintah ACT menetapkan 12 jam per minggu untuk pendidikan preschool. Pada tahun 2013, semua preschool akan menawarkan jumlah jam pengajaran selama 16 jam per minggu. Siswa
berumur kurang dari 4 tahun sebelum tanggal 30 April dapat mengikuti program ini. Program Primary school merupakan periode awal pendidikan formal bagi siswa. Program ini meliputi taman kanak kanak sampai dengan tahun ke 6. Program ini diperuntukkan bagi siswa yang berumur 5 tahun sebelum tanggal 30 April. Setelah lulus siswa tidak diberikan kualifikasi formal dan dapat memasuki Secondary School.
Program Secondary School berlangsung selama 4 tahun, yaitu mulai tahun ke 7 sampai dengan tahun ke 10. Pada level ini mata ajaran yang diberikan adalah: bahasa Inggris, matematika, kesehatan dan pendidikan olah raga. Disamping itu, mata ajaran lain yang diberikan adalah: seni, sain bahasa, studi kemasyakatan dan lingkungan (SOSE) dan teknologi. Sertifikat sekolah yang diberikan pada akhir tahun ke 10 dibuat berdasarkan hasil capaian siswa pada tahun ke 9 dan ke 10. Asesmen untuk mendapatkan sertifikat tahun ke 10 dilakukan berbasis sekolah yang meliputi performa akademik, kehadiran, dan tingkah laku. High school report diberikan bagi siswa yang telah memenuhi syarat. Selanjutnya, siswa yang memiliki sertifikat tahun ke 10, dapat melanjutkan studinyabke Senior Secondary. Program Senior Secondary terdiri dari tahun ke 11 dan 12. Pelaksanaan pendidikan pada tahun ke 11 dan 12 merupakan tanggungjawab dari ACT Board of Senior Secondary Studies (BSSS). Di wilayah ACT, mata ajaran dikembangkan oleh masing-masing sekolah berdasarkan BSSS course framework. Mata ajaran yang diberikan kepada siswa dikelompokkan ke dalam:
- Mata ajaran minor yang terdiri dari 2-3 unit (setara dengan 110+ jam)
- Mata ajaran mayor paling sedikit 3,5 sampai 5 unit (setara dengan 220+ jam)
- Mata ajaran mayor minor terdiri dari 5,5 – 6,5 unit (setara denganb330+ jam) dan
- Mata ajaran mayor ganda yang terdiri 7-8 unit (setara 400+ jam)
Standar jumlah jam belajar untuk setiap unit mata ajaran adalah 55 jam per semester yang meliputi pertemuan di kelas, tugas, kunjungan dan ujian. Mata ajaran yang diberikan diklasifikasikan ke dalam:
- T course – Mata ajaran ini diakreditasi oleh BSSS dan ditujukan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi. T course dapat dimasukkan dalam perhitungan dalam Australian Tertiary Admission Rank (ATAR).
- A course – Mata ajaran ini diakreditasi oleh BSSS dan diberikan pada tahun ke 11 dan 12. Mata ajaran kelompok A course tidak masuk dalam perhitungan ATAR.
- H course – Mata ajaran ini dirancang dan diakreditasi oleh universitas dan terdaftar di BSSS. Mata ajaran ini merupakan bagian dari program senior secondary dan dapat diakui sebagai bagian dari
program undergraduate di universitas. H course dimasukkan dalam perhitungan ATAR. - M course – mata ajaran ini diakreditasi oleh BSSS dan disediakan untuk menyediakan pendidikan dan pengalaman bagi siswa yang memiliki keterbatasan khusus. M course tidak masuk dalam
perhitungan ATAR. - C course – program pendidikan vokasi dan pelatihan (VET) yang terdaftar di BSSS dan diberikan oleh RTO. C course tidak masuk dalam perhitungan ATAR.
- R course atau unit– mata ajaran ini terdaftar pada BSSS dan dirancang untuk pengembangan kepribadian siswa, rekreasi dan aktivitas pelayanan kepada masyarakat. R course tidak masuk dalam
perhitungan ATAR. - Vocational course – diakreditasi oleh BSSS dan ditujukan untuk memperoleh kualifikasi VET atau Statement of Attainment. Kandungan program ini dibuat berdasarkan kompetensi, dan
selanjutnya diterjemahkan dalam paket training yang mengikuti persyaratan Australian Quality Training Framework (AQTF). Program vokasi dapat berupa A, T atau M course.
Selain paket-paket yang disebutkan di atas, siswa dapat juga mengambil mata ajaran di luar program BSSS yang meliputi school based apprenticeships yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyelesaikan kualifikasi VET selama menjalani program senior secondary. Sertifikat tahun ke 12 yang diberikan oleh BSSS bagi siswa yang telah menyelesaikan program tersebut mencantumkan semua unit dan mata ajaran yang diambil yang dengan mensyaratkan paling sedikit mengambil 17 unit yang meliputi tiga course dari bidang yang berbeda. Rapor Secondary College diberikan kepada siswa yang tidak memenuhi persyaratan untuk sertifikat tahun 12. Pada tahun ke 11 dan 12, asesmen dilakukan secara kontinu dan berbasis sekolah. Khusus untuk A dan T course dilakukan evaluasi oleh peer reviewer. A dan T course yang berorientasi pada pendidikan vokasi, evaluasinya dilakukan berdasarkan standard kompetensi industri. Hasil evaluasi dituangkan dalam huruf mutu yang terdiri dari huruf mutu A sampai E, dimana A adalah nilai tertinggi dan E adalah nilai terrendah. Siswa yang memenuhi semua persyaratan akan menerima Tertiary Entrance Statement (TES) dan Australian Tertiary Admission Rank (ATAR). Selanjutnya siswa dapat menggunakan skor ATAR untuk mendaftar ke universitas. Siswa yang memenuhi syarat untuk memperoleh TES harus menyelesaikan paket tertiary paling tidak 20 unit dan mengikuti Australian Scaling Test (AST). Sebanyak 18 unit harus berasal dari A, T, M, H, C dan H course dan 12,5 diantaranya harus berasal dari T dan H course dan paling tidak 3 mayor dan 1 minor yang masuk dalam klasifikasi T dan H. Pada tahap selanjutnya BSS menggunakan ACT Scaling Test (AST) untuk melakukan pembobotan skor T di seluruh wilayah di ACT baik dalam maupun antar college dengan tujuan untuk menghitung ATAR. Nilai ATAR diperlukan untuk memasuki universitas di negara bagian New South Wales (NSW) dan ACT. Skor keseluruhan dihitung dengan menggunakan hasil terbaik siswa untuk 3 major T dan H ditambah dengan sebagian dari nilai terbaik berikutnya untuk skor T dan H.
5.2 New South Wales (NSW)
Kurikulum pada Setiap Negara Bagian Sistem pendidikan di negara Bagian New South Wales (NSW) berada di bawah tanggung-jawab Departement of Education and Communities. Di negara bagian ini Board of Study bertanggung-jawab dalam hal pengembangan kurikulum mulai dari program kindergarten sampai tahun ke-12, melakukan asesmen, melaksanakan ujian serta pemberian
sertifikat sekolah dan sertifikat high school. Di samping itu, dewan ini juga bertanggung-jawab untuk pendaftaran sekolah non pemerintah. Di wilayah NSW, lama siswa menyelesaikan studinya di sekolah
adalah 13 tahun, yang meliputi 7 tahun pada primary school yang meliputi kindergarten sampai tahun ke 6; 4 tahun pada secondary school yang meliputi tahun ke 7 sampai ke 10, serta 2 tahun pada senior secondary yaitu pada tahun ke 11 dan ke 12.
Seperti halnya di ACT, program preschool tidak bersifat wajib dan merupakan program paruh waktu sebelum masuk kindergarten. Sebagian besar preschool di negara bagian ini dijalankan oleh swasta dengan mengacu pada aturan pemerintah yang ditetapkan oleh Department of Community Services. Beberapa preschool ada juga yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program primary school dimulai sejak kindergarten sampai dengan tahun ke 6. Mata ajaran wajib pada primary school adalah: bahasa Inggris, matematika, sain dan teknologi, sosial kemanusiaan dan lingkungan, seni kreatif dan praktis, pengembangan pribadi, kesehatan dan pendidikan olah raga. Pada tingkat ini pembelajaran lebih difokuskan pada kemampuan literasi dan numerasi.
Setelah menyelesaikan program ini, siswa tidak diberikan kualifikasi formal. Selanjutnya, siswa yang telah menyelesaikan program ini dapat melanjutkan ke secondary school. Selama mengikuti program di secondary school, siswa diwajibkan mempelajari 5 bidang yaitu: bahasa Inggris, matematika, sains, sosial
kemanusiaan dan lingkungan: sejarah dan geografi yang diberikan pada tahun ke 7-8, sejarah Australia dan geografi yang diberikan tahun ke 9-10, serta pengembangan pribadi, kesehatan dan pendidikan olah raga. Di samping mata pelajaran tersebut, siswa juga diberikan kesempatan untuk mempelajari teknologi dan studi aplikasi, seni kreatif dan bahasa.
Mata ajaran yang diberikan dikembangkan di sekolah harus mendapat persetujuan dari Elective Board.
Sertifikat sekolah diberikan kepada siswa yang telah memenuhi syarat setelah 4 tahun menempuh pendidikannya di secondary school. Sertifikat ini diberikan kepada siswa di sekolah yang terdaftar di Board of Studies, setelah menyelesaikan program dan secara serius mengikuti ujian untuk mendapatkan school certificate serta memenuhi syarat kehadiran sampai akhir tahun ke 10. Program asesmen school certificate dilakukan dengan menggabungkan asesmen berbasis sekolah selama tahun ke 10 dengan
ujian di tingkat negara bagian pada akhir tahun ke 10. Siswa akan menerima grade untuk setiap mata ajaran yang diambil dan juga huruf mutu untuk setiap ujian untuk mata ajaran literasi Inggris, matematika, sains, sejarah Australia, geografi, kewarganegaraan, dan komputer. Pada akhir program siswa yang memenuhi persyaratan akan menerima sertifikat sekolah dan laporan capaiannya. Sertifikat ini
mencantumkan semua mata ajaran yang diambil, jumlah jam belajar serta nilai yang diperolehnya yang mengacu pada kisaran performa (paling rendah 1 dan paling tinggi 6) yang diperoleh siswa berdasarkan hasil ujiannya. Selanjutnya semua siswa yang memiliki school certificate dapat melanjutkan pendidikan ke senior secondary school yang programnya berlangsung selama dua tahun, yaitu tahun ke 11 dan 12.
Siswa yang mengikuti program ini diwajibkan mengambil kelompok mata ajaran untuk mendapatkan Higher School Certificate (HSC). Terdapat dua macam kelompok mata ajaran yang ditawarkan, yaitu:
Board endorsed courses – kelompok mata ajaran yang dirancang oleh sekolah, TAFE atau universitas dan telah disetujui oleh Board
Board developed courses – kelompok mata ajaran yang dikembangkan oleh board of studies. Ujian dilaksanakan secara menyeluruh pada tingkat negara bagian. Hasil ujian ini termasuk ke dalam perhitungan ATAR untuk memasuki tertiary education. Mata ajaran ini tidak diujikan pada tingkat negara bagian dan hasilnya dimasukkan dalam perhitungan ATAR.
Setiap mata ajaran biasanya setara dengan 2 unit. Pada beberapa mata ajaran, unit dapat diambil melalui entension course. Setiap unit setara dengan 60 jam pengajaran per tahun atau setara dengan 2 jam
kelas per minggu. Siswa diwajibkan paling tidak mengambil 2 unit mata ajaran yang dikembangkan oleh Board Developed Course untuk bahasa Inggris pada tahun ke 11 dan ke 12. Disamping mata ajaran ini Board Developed Courses dan Board Endorsed Course juga menawarkan mata ajaran untuk pendidikan vokasi dan training (VET). Setelah menyelesaikan program ini, siswa akan mendapatkan sertifikat higher school yang diberikan pada akhir tahun ke 12. Dalam mendapatkan sertifikat ini siswa harus mengambil HSC course sebanyak 22 unit selama tahun ke 11 dan 12. Setelah selesai, siswa akan memperoleh
HSC Record of Achievement yang mencantumkan semua mata ajaran yang telah diselesaikan, nilai dan performace band dari Board Developed Course.
Disamping itu, siswa juga akan menerima laporan hasil ujian untuk setiap mata ajaran. Laporan ini mencantumkan hasil asesmen, hasil ujian dan nilai akhir dari setiap mata ajaran yang diambil oleh siswa.
Disamping itu, dicantumkan pula tingkat pengetahuan dan keahlian siswa dalam bentuk kisaran dan posisinya dalam ujian di tingkat negara bagian.
Asesmen maja ajaran yang dikembangkan oleh Board dilakukan melalui ujian di tingkat negara bagian dan asesmen berbasis sekolah. Asesmen berbasis sekolah dilakukan oleh sekolah masing-masing. Hasil
dari setiap 2 unit mata ajaran ditampilkan dalam bentuk nilai sampai dengan maksimal 100, atau 50 dalam kasus mata ajaran yang memiliki 1 unit. Para siswa yang telah memenuhi persyaratan akan menerima ATAR yang dapat digunakan untuk mendaftar ke universitas di wilayah NSW dan ACT. Skala keseluruhan dihitung dengan menggunakan nilai terbaik siswa untuk 10 unit di HSC dan dua diantaranya adalah bahasa Inggirs.
5.3 Northern Territory (NT)
Di wilayah ini pelaksanaan pendidikan berada di bawah tanggung jawab Department of Education and Training, sedangkan learning outcome mulai masa transisi sampai tahun ke 10 berada di bawah
tanggung-jawab the Northern Territory Curriculum Framework (NTCF). Lama siswa menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya adalah 13 tahun, yang meliputi tahap persiapan yang dikenal sebagai masa transisi dan tidak bersifat wajib, serta tahap program early, primary, middle dan senior year yang masing-masing berjalan selama 3 tahun. Program preschool tidak bersifat wajib dengan menggunakan sistem paruh waktu. Program ini merupakan program pendidikan sebelum memasuki sekolah resmi. Jumlah jam pengajaran yang diberikan di preschool adalah 4-5 setengah hari per minggu. Program transisi ini diperuntukkan bagi anak berumur 5 tahun dan biasanya ditawarkan
sebagai bagian dari program early year. Program primary school terdiri atas early year program ditambah
dengan primary years. Setelah menyelesaikan program ini, siswa tidak diberikan kualifikasi formal. Semua siswa yang telah menyelesaikan program ini dapat melanjutkan ke secondary school yang terdiri dari
middle year dan senior year. Curriculum Framework di wilayah ini meliputi bahasa Inggris,
kesehatan dan pendidikan olah raga, bahasa, matematika, sain, studi kemasyarakatan dan lingkungan, teknologi dan disain dan seni. Pada tahun ke 10 mata ajaran wajib adalah bahasa Inggris atau Inggis sebagai bahasa kedua (ESL), matematika, sains dan studi kemasyarakatan dan lingkungan. Pada tingkat ini tidak ada kualifikasi yang diberikan kepada siswa pada akhir tahun ke 10. Sekolah hanya menerbitkan rapor untuk siswa berdasarkan subjek yang telah diselesaikan pada tahun 10. Semua siswa yang telah menyelesaikan secondary school dapat melanjutkan ke senior secondary.
Pelaksanaan program senior secondary pada tahun ke 11 dan 12 merupakan tanggung jawab dari Northern Territory Board of Studies (NTBOS). Kurikulum, asesmen dan sertifikasi untuk Northern Territory Certificate of Education and Training (NTCET) dilakukan berdasarkan South Australian Certificate of Education (SACE), yang dikelola oleh the SACE Board of South Australia. Dalam mendapatkan sertifikat NTCET, siswa harus melakukan studinya dalam dua tahap. Tahap 1 yang umumnya diselesaikan pada
tahun ke 11 dan Tahap 2 umumnya diselesaikan pada tahun ke 12. Setiap satu mata ajaran yang diajarkan selama satu semester memiliki bobot 10 kredit. Ada beberapa tipe mata ajaran, yaitu tahap 1, tahap 2 dan VET. Siswa harus mengumpulkan sebanyak 200 kredit untuk mendapatkan sertifikat NTCE. Kredit tersebut harus meliputi: Mata ajaran wajib stage 1 yang meliputi personal learning plan sebanyak 10 kredit, bahasa Inggris sebanyak 20 kredit dan matematika sebanyak 10 kredit dengan huruf mutu minimal C; Mata ajaran wajib Stage 2 sebanyak 60 kredit dengan huruf mutu minimal C dan Mata ajaran elektif Stage 1 atau Stage 2 sebanyak 100 kredit. Setelah siswa menyelesaikan seluruh persyaratan, siswa akan diberikan sertifkat NTCE oleh NTBOS. Disamping sertifikat NTCET siswa diberikan Record of Achievement yang mendeskripsikan hasil yang dicapainya secara lebih rinci.
Asesmen mata ajaran stage 1 dilakukan berbasis sekolah, sedangkan asesmen mata ajaran stage 2 70% diantaranya dilakukan berbasis sekolah dan 30% berbasis eksternal. Hasil capaian siswa untuk setiap mata ajaran dinilai dengan kisaran huruf mutu A sampai E, dimana A merupakan nilai yang tertinggi dari pencapaian siswa. Siswa yang telah memenuhi syarat akan menerima Australian Tertiary Admission Rank (ATAR) dan dapat menggunakannya untuk mendaftar ke univeristas yang diinginkannya. Skala keseluruhan nilai dihitung dengan menggunakan nilai tiga mata ajaran tertinggi 20 kredit
TAS ditambah dengan 20 kredit mata ajaran selanjutnya dari TAS.
5.4 Queensland
Sistem pendidikan di negara bagian Queensland berada di bawah tanggung jawab Sekolah Queensland Department of Education and Training, sedangkan penyusunan dan pengembangan kurikulum berada
di bawah tanggung jawab Queensland Studies Authority (QSA). Seperti hanya di Northern Territory, lama sekolah di negara bagian ini adalah 13 tahun yang meliputi 8 tahun pada tingkat primary school
mulai dari preparation sampai tahun ke 7, tiga tahun pada level secondary school mulai tahun ke 8 sampai tahun ke 10, serta 2 tahun pada level senior secondary yaitu tahun ke 11 dan tahun ke 12.
Di negara bagian ini, program preschool tidak bersifat wajib dan dilaksanakan paruh waktu sebelum memasuki sekolah formal. Mulai tahun 2013 semua siswa yang akan memasuki sekolah mendapatkan
pendidikan usia dini selama 15 jam. Setelah menyeleasikan preschool, siswa akan memasuki tahap persipan yang merupakan tahap awal memasuki pendidikan formalnya secara penuh. Tahap persiapan
diperuntukkan bagi siswa yang berumur telah 5 tahun dan biasanya merupakan bagian dari primary school. Periode primary school meliputi tahap persiapan dan dan periode tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 7.Pihak sekolah tidak memberikan kualifikasi formal bagi siswa yang telah menyelesaikan tahapan ini. Setelah menyesaikan program ini, siswa dapat melanjutkan studinya ke secondary school.
Pada secondary school siswa menghabiskan waktunya selama tiga tahun, yaitu mulai dari tahun ke 8 sampai dengan tahun ke 10. Mata ajaran yang diberikan pada tingkat ini adalah bahasa Inggris, kesehatan dan pendidikan olah raga, matematika, studi kemasyarakatan dan lingkungan (SOCE), sains, teknologi dan seni. Seperti halnya dengan primary school, setelah menyelesaikan tahapan ini, siswa tidak diberikan kualifikasi formal. Semua siswa yang telah menyelesaikan tingkat ini dapat melanjutkan studinya ke senior secondary. Tingkat senior secondary terdiri dari tahun ke 11 dan 12. Setelah siswa menyelesaikan tingkat ini, mereka akan mendapatkan Senior Education Profile yang meliputi Queensland Certificate of Education (QCE), Tertiary Entrance Statement (TES) dan/atau Queensland Certificate of Individual Achievement (QCIA). Selama menempuh studinya pada secondary school siswa diwajibkan
mengambil mata ajaran yang dikategorikan kedalam 4 kelompok, yaitu: (a) Authority subject – yang meliputi mata ajaran berbasis silabus dan disediakan oleh QSA. Hasil evaluasi mata ajaran ini akan
dimasukkan pada Overall Position (OP) atau Field Position (FP) sebagai syarat untuk memasuki tertiary education, (b) Authority Registered Subject – meliputi mata ajaran yang dikembangkan oleh sekolah berdasarkan Study Area Specifications (SAS) yang disediakan oleh QSA. Pada umumnya mata ajarannya
adalah vokasi atau praktek. Hasil evaluasi mata ajaran ini tidak masuk dalam perhitungan QP atau FP,
(c) Recognised Studies – mata ajaran yang dikembangkan oleh sekolah atau penyedia pendidikan lain yang diakui oleh QSA, serta (d) Vocational Education and Training (VET) studies – hasil evaluasi
studi ini masuk dalam kategori Australian Qualification Frame Work (AQF). Selanjutnya, keempat kelompok mata kuliah ini dibagi lagi ke dalam 4 macam mata ajaran, yaitu:
(1) Mata ajaran Inti: merupakan mata ajaran yang terdaftar, mata ajaran yang masuk ke dalam sertifikat I, II dan IV, serta meliputi jugamagang berbasis sekolah dan training lainnya.
(2) Mata ajaran persiapan: mata ajaran ini dirancang untuk mempersiapkan siswa agar dapat melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi. Mata ajaran yang diberikan meliputi mata ajaran sertifikat I, program keahlian bekerja, kursus singkat literasi dan numerasi.
(3) Mata ajaran pengayaan: mata ajaran ini ditujukan untuk mengembangkan keahlian dan pengetahuan siswa pada tingkat yang lebih tinggi yang meliputi dunia kerja atau community learning. Beberapa program VET dan pengembangan diri bersifat wajib.
(4) Mata ajaran lanjutan: meliputi mata ajaran yang kedalamannya melebihi kedalaman pada secondary senior meliputi mata ajaran yang ditawarkan di perguruan tinggi, diploma atau advanced diploma atau mata ajaran lanjutan lainnya seperti musik, olah raga dan pengembangan masyarakat.
Di samping mata ajaran yang diberikan di atas, mata ajaran lain yang ditawarkan adalah seni, bisnis dan ekonomi, pengembangan karir, bahasa Inggris, kesehatan dan pendidikan olah raga, kemanusiaan dan
ilmu sosial, ICT dan design, bahasa, matematika serta sains. Siswa diwajibkan mengambil sebanyak 20 kredit untuk mendapatkan sertifikat QCE, yang terdiri dari: minimal 12 kredit dari mata ajaran inti,
8 kredit dari kombinasi mata ajaran inti, persiapan dan pengayaan atau lanjutan, literasi dan numerasi. Sertifikat ini hanya diberikan kepada siswa yang lulus dengan nilai minimum pass, sound achievement atau lebih tinggi. Dalam sistem ini satu kredit merepresentasikan mata ajaran yang diambil selama 1 semester studi penuh. Queensland Certificate of Education (QCE) diberikan bagi siswa yang
telah menyelesaikan semua persyaratan studinya tahun ke 11 dan 12. Disamping QCE, siswa akan diberikan Senior Statement Record untuk semua mata ajaran yang diambil dan hasil yang dicapainya. Queensland Certificate of Individual Achievement (QCIA) diberikan pada akhir tahun ke 12.
Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan melalui dua tahap yaitu asesmen berbasis sekolah dan asesmen berbasis eksternal. Asesmen dilakukan berdasarkan kurikulum dan standar asesmen yang
dikembangkan dan diakreditasi oleh QSA. Khusus untuk hasil capaian siswa untuk mata ajaran VET asesmennya dilakukan berdasarkan standar kompetensi nasional. Hasil asesmen seluruh mata ajaran pada
tahun ke 11 dan ke 12 diberikan dalam bentuk 5 capaian, yaitu: Very High Achievement, High Achievement, Sound Achievement, Limited Achievement, dan Very Limited Achievement.
Siswa yang telah memenuhi persyaratan akan diberikan Tertiary Entrance Statement yang merupakan rapor Overall Position (OP) dan Field Position (FP). Selanjutnya siswa dapat menggunakan OP dan FP
untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Sistem penerimaan mahasiswa baru ke perguruan tinggi di Queensland dikelola oleh Queensland Tertiary Admissions Center (QTAC). Sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, OP menunjukkan rangking siswa yang dibuat berdasarkan pencapaian secara keseluruhan pada mata ajaran wajib. OP yang memenuhi syarat adalah: (1) Paling tidak meliputi 20 unit semester untuk mata ajaran wajib,dan 3 diantaranya sudah dipelajari selama 4 semester, serta (2) Menyelesaikan ujian negara bagian untuk Queensland Core Skill (QCS). Hasil ini akan digunakan untuk membuat parameter pembobotan untuk menggabung hasil capaian untuk membuat OP dan FP. FP merupakan gambaran posisi rangking siswa berdasarkan pencapaian secara keseluruhan untuk mata ajaran wajib pada lima bidang. FP hanya akan dihitung apabila siswa telah memenuhi syarat OP.
5.5 South Australia (SA)
Pelaksanaan pendidikan di negara bagian South Australia (SA) merupakan tanggung-jawab dari South Australia Department of Education and Children Services, sedangkan learning outcome sampai dengan tahun ke 12 merupakan tanggung-jawab South Australia Curriculum Standard and Accountability (SACSA). Lama siswa menyelesaikan studinya di pendidikan dasar dan menengah di SA adalah selama13 tahun, yang meliputi 8 tahun pada tingkat primary school (reception sampai tahun ke 7), 3 tahun pada
tingkat secondary school (tahun ke 8 sampai ke 10) dan 2 tahun pada tingkat senior secondary (tahun ke 11 dan ke 12). Sebagaimana di negara bagian lainnya, preschool tidak bersifat wajib dan merupakan program paruh waktu sebelum masuk tahun persiapan yang dikenal sebagai reception. Sebagian besar siswa menjalaninya program setengah hari selama 4 hari untuk setiap minggunya. Program primary school dilaksanakan selama 8 tahun, yaitu mulai dari reception sampai dengan tahun ke 7. Sekolah tidak mengeluarkan kualifikasi formal bagi siswa siswa yang telah menyelesaikan tahapan ini. Semua siswa yang telah menyelesaikan tingkat primary school dapat melanjutkan ke secondary school yang berlangsung selama 3 tahun, yaitu tahun ke 8 sampai tahun ke 10.
Mata ajaran yang diberikan di secondary school meliputi: seni, desain dan teknologi, bahasa Inggris, kesehatan dan pendidikan olah raga, bahasa, matematika, sains, kemasyarakatan dan lingkungan. Setelah
menyelesaikan tahapan ini semua siswa dapat melanjutkan studinya ke tingkat senior secondary, karena sekolah tidak mengeluarkan kualifikasi bagi siswa yang telah menyelesaikan tahapan ini. Di negara bagian Queensland, pelaksanaan pembelajaran pada tahun 11 dan 12 berada di bawah tanggung-jawab SACE Board of South Australia. Siswa yang telah menyelesaikan senior secondary akan mendapatkan sertifikat South Australia Certificate of Education (SACE). Studi untuk mendapatkan sertifikat SACE dibagi ke dalam 2 tahap, yaitu Tahap I (umumnya diselesaikan pada tahun ke 11) dan Tahap 2 (umumnya diselesaikan tahun ke 12). Satu mata ajaran yang diajarkan secara penuh selama 1 semester memiliki bobot 10 kredit.
Siswa akan mendapatkan sertifikat SACE apabila telah mengumpulkan sebanyak 200 kredit, yang terdiri dari mata ajaran wajib Tahap 1 yang meliputi Rencana Studi Individu sebanyak 10 kredit, bahasa
Inggris sebanyak 10 kredit dan matematika sebanyak 10 kredit pada Tahap 1 dengan nilai minimum C; Mata ajaran wajib Tahap 2 sebanyak 60 kredit dengan nilai minimal C dan proyek penelitian sebanyak 10
kredit ; serta mata ajaran elektif Tahap 1 dan Tahap II sebanyak 90 kredit. Siswa akan menerima sertifikat SACE setelah menyelesaikan Tahap 1 dan Tahap 2 sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Di samping itu, siswa juga akan menerima Record of Achievement yang menggambarkan
capaian mata ajaran yang diambil pada Tahap 1 dan Tahap 2. Asesmen mata ajaran Tahap 1 dilakukan berbasis sekolah, sedangkan asesmen mata ajaran Tahap 2, dilakukan 70% berbasis sekolah dan 30%
oleh pihak eksternal. Selanjutnya hasil asesmen dibuat dalam huruf mutu mulai dari A sampai E, dengan huruf mutu A yang tertinggi dan E yang terendah. Siswa yang telah memenuhi persyaratan akan menerima ATAR untuk selanjutnya digunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Sistem
penerimaan mahasiswa baru dikelola oleh South Australian Tertiary Admission Centre (SATAC). Skala keseluruhan dihitung menggunakan nilai terbaik siswa sebanyak 20 kredit dari Tertiary Admission Subject
(TAS) ditambah dengan 20 kredit dari TAS atau mata ajaran Recognised Studies.
5.6 Tasmania
Sistem dan pelaksanaan pendidikan di Tasmania berada di bawah tanggung jawab Tasmania Department of Education. Di negara bagian ini, siswa memerlukan waktu selama 13 tahun untuk menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya yang meliputi 1 tahun pada tahap persiapan, 6 tahun pada primary school (tahun ke 1 sampai ke 6), 4 tahun pada secondary school (tahun ke 7 sampai ke 10) serta 2 tahun pada level senior secondary (tahun ke 11 dan ke 12). Program preschool tidak bersifat wajib dan merupakan program paruh waktu sebelum masuk pada tahun persiapan. Jumlah jam yang diikuti oleh siswa pada preschool adalah selama 10 jam per minggu. Siswa yang telah berumur 5 tahun wajib mengikuti tahap persiapan yang merupakan tahap awal dari pendidikan formalnya. Program primary
school meliputi persiapan sampai tahun ke 6. Setelah menyelesaikan tahapan ini, siswa tidak memperoleh hasil kualifikasi formal. Karena itu, semua siswa yang telah menyelesaikan program ini dapat melanjutkan
studinya ke secondary school yang berlangsung selama 4 tahun, yaitu tahun ke 7 sampai 10.
Mata ajaran yang diberikan pada tingkat ini adalah seni, bahasa Inggris, kesehatan, kemanusiaan, matematika, sains, kemasyarakatan dan sejarah dan belajar terapan. Sebagaimana pada tingkat primary
school, pada akhir studinya pada tahun ke 10, siswa secondary school tidak menerima kualifikasi formal. Semua siswa yang telah menyelesaikan studinya dapat melanjutkan ke senior secondary. Kurikulum pada Setiap Negara Bagian Pada tingkat senior secondary yang meliputi pada tahun ke 11 dan 12 berada di bawah tanggung-jawab Tasmanian Qualifications Authority (TQA) yang merupakan institusi yang berwenang mengeluarkan Tasmanian Certificate Education (TCE). Pada tingkat ini semua mata
ajaran yang diberikan telah diakreditasi oleh TQA. Mata ajaran yang ditawarkan meliputi : seni (visual dan pertunjukan), Inggris, kesehatan dan pendidikan olah raga, teknologi informasi, bahasa, matematika,
sains, masyarakat dan lingkungan dan teknologi. Pada tingkat ini mata ajaran dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat kompleksitasnya, yaitu : TQA level 1 – meliputi mata ajaran persiapan, keahlian dasar, mata ajaran yang diperkaya; TQA level 2 meliputi mata ajaran pertengahan untuk mempersiapkan siswa tahun ke 11 untuk mengambil mata ajaran yang lebih kompleks pada
tingkat 3 tahun ke 12. Mata ajaran ini tidak masuk dalam perhitungan ATAR; TQA level 3 meliputi mata ajaran yang lebih komplek untuk mempersiapkan siswa untuk masuk tertiary education. Mata ajaran yang
masuk dalam kelompok ini dimasukkan dalam perhitungan ATAR. Siswa harus mengumpulkan 120 kredit untuk mendapatkan sertifikat TCE yang biasanya memerlukan waktu selama 2 tahun, dengan total yang telah dikumpulkan sebanyak 80 kredit pada level 2 atau lebih tinggi. Siswa yang merencanakan melanjutkan ke pendidikan tinggi harus menyelesaikan paling tidak 4 mata ajaran TQA tingkat 3, yaitu
sekitar 60 kredit . Tasmanian Certificate of Education (TCE) akan diberikan kepada siswa yang telah memenuhi 5 standar yang meliputi literasi, numerasi, keahlian ICT, partisipasi dan capaian, dan perencanaan. Program ini dapat meliputi mata ajaran TQA, kursus VET dan pembelajaran resmi
lainnya yang diakui oleh TQA. Dokumen lain yang dikeluarkan oleh TQA meliputi Sertifikat
Kualifikasi (QC) yang merupakan data hasil evaluasi mata ajaran yang telah diambil, dan Tasmanian Certification of Education Achievement (TCEA) yang merupakan laporan naratif yang dikeluarkan apabila QC atau TCE tidak memberikan gambaran lengkap tentang partisipasi dan pencapaian siswa.
Asesmen mata ajaran TQA tingkat 3 dilakukan secara ekternal, sedangkan untuk tingkat lainnya dilakukan berbasis sekolah. Asesmen eksternal yang meliputi ujian tertulis, hasil kerja siswa, performan dan
test oral dikontrol oleh TQA. Khusus untuk mata ajaran yang berbasis kompentensi biasanya
diberikan kisaran nilai pass, dan satisfactory completion, sedangkan mata ajaran yang berbasis kriteria berdasarkan hasilnya berupa grade yang meliputi Exceptional Achievement (EA), High Achievement (HA), Commendable Achievement (CA), Satisfactory Achievement (SA), serta Preliminary Achievement (PA).
Siswa yang telah memenuhi persyaratan akan menerima Tertiary Admission Rank (ATAR). Selanjutnya siswa dapat menggunakan ATAR untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi. Skala keseluruhan dihitung
berdasarkan 4 mata ajaran TQA tingkat 3 dengan nilai SA atau di atasnya.
5.7 Victoria
Kurikulum pada Setiap Negara Bagian Pelaksanaan pendidikan di negara bagian Victoria merupakan
tanggung-jawab dari Victoria Departement of Education and Early Childhood Eevelopment. Victorian Curriculum and Assesment Authority (VCAA) bertanggung-jawab dalam hal standarisasi pendidikan,
standarisasi kurikulum mulai tahap persiapan sampai tahun ke 10, Victorian Certificate of Education (VCE) serta Victorian Certificate of Applied Learning (VCAL).
Sebagaimana di negara bagian lain, lama siswa menyelesaikan studinya di sekolah adalah 13 tahun, yang meliputi 1 tahun pada tahap persiapan, 6 tahun pada primary school (tahun ke 1 sampai ke 6), 4 tahun
pada secondary school (tahun ke 7 sampai ke 10) dan 2 tahun pada senior secondary (tahun ke 11 dan ke 12). Program preschool tidak bersifat wajib dan merupakan program paruh waktu sebelum masuk tahun persiapan. Pada program ini sebagian besar siswa menghabiskan waktunya selama setengah hari selama 4 hari dalam seminggu. Tahap persiapan yang merupakan permulaan dari studi formal diperuntukkan bagi siswa yang telah berumur 5 tahun dan merupakan bagian dari primary school.
Kurikulum primary school menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi pada tahun pertama, dan meliputi juga ICT, bahasa Inggris, matematika, seni dan pendidikan olah raga. Pada tahun ke 3 dan ke 4 siswa diajarkan mata ajaran sains, kemanusiaan, teknologi dan kewarganegaraan. Pada tahun ke 5 dan ke 6 mata ajaran yang diberikan adalah bahasa selain bahasa Inggris (LOTE), sejarah, geografi, ekonomi dan komunikasi. Siswa yang telah menyelesaikan tahapan ini tidak diberikan kualifikasi formal, sehingga semua siswa yang telah menyelesaikannya dapat melanjutkan studinya ke secondary school yang
berlangsung selama 4 tahun (tahun ke 7 sampai 10). Pada tingkat secondary school, mata ajaran yang diberikan meliputi: seni, bahasa Inggris, kemanusiaan (ekonomi, geografi, dan sejarah), bahasa, matematika dan sain, serta mata ajaran lintas disiplin yang meliputi komunikasi, disain dan teknologi, ICT, pembelajaran fiskal,personal dan sosial. Semua siswa yang telah menyelesaikan studinya dapat melanjutkan ke senior secondary. Studi pada tingkat senior secondary pada tahun ke 11 dan 12 berada
di bawah tanggung-jawab Victorian Curriculum and Assesment Authority (VCAA) yang berwenang mengeluarkan Victorian Certificate Education (VCE).
Selama 2 tahun, siswa dapat mengambil sebanyak 20 sampai 24 mata ajaran. Setiap mata ajaran yang diberikan berbasis unit dan dapat diambil sepanjang semester. Pada program penuh mata ajaran yang
diberikan mencakup unit 1 dan 2 pada tahun ke 11, dan unit 3 dan 4 pada tahun ke 12. VCE memberikan kesempatan pada para siswa untuk mempersiapkan dirinya melanjutkan ke pendidikan tinggi dan juga mengembangkan kemampuan vokasinya. Mata ajaran yang diberikan meliputi bahasa Inggris, seni, bahasa selain bahasa Inggris (LOTE), Kesehatan dan pendidikan olah raga, Ilmu kemanusiaan dan sosial, matematika, sains dan teknologi. Siswa dapat memilih lebih dari satu subjek studi yang
sepertiga diantaranya berasal dari pendidikan vokasi dan training yang mendapat pengakuan dan kualifikasi dari pihak industri. Siswa juga dapat mengambil training di dunia industri dalam bidang hospitality, pertanian, teknologi informasi atau keteknikan.
Victorian Certificate of Education (VCE) akan diberikan kepada siswa yang telah menyesaikan paling sedikit 16 unit. Sebagian besar siswa menyelesaikan VCE program dengan mengambil sebanyak 22 sampai 24 unit. Dari jumlah unit yang diambil tersebut, paling tidak terdapat 3 unit dalam studi Inggris dengan satu unit diantaranya pada tingkat 3 dan 4. Hasil studi siswa diberikan setelah siswa telah memenuhi semua persyaratan yang diminta. Persyaratan ini meliputi jumlah unit yang diambil pada tahun ke 11 dan 12, hasil asesmen, skor VCE studi, general achievement test (GAT), pernyataan kehadiran, unit yang diakui oleh universitas dan VET.
Siswa yang mengambil unit 3 dan 4 untuk studi VCE diwajibkan mengikuti General Achievement Test (GAT), yang meliputi tes pengetahuan dan keahlian umum. Hasil GAT akan digabungkan dengan
test yang dilakukan oleh sekolah. Ujian ini tidak ditujukan sebagai syarat masuk ke tertiary education dan tidak masuk dalam perhitungan VCE. Asesmen unit 1 dan 2 dilakukan berbasis sekolah, sedangkan untuk
unit 3 dan 4 dilakukan berbasis sekolah dan eksternal. Hasil capaian siswa untuk setiap unit akan diberikan dalam skala huruf mutu dari A+ sampai E, dimana A+ menunjukkan nilai tertinggi dari pencapaian siswa.
Siswa yang telah memenuhi persyaratan akan menerima Tertiary Admission Rank (ATAR). Selanjutnya siswa akan menggunakan ATAR untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi. Sistem masuk ke tertiary
education dikelola oleh Victorian Tertiary Admissions Centre (VTAC). Skala gabungan dihitung dengan menggunakan 4 nilai tertinggi siswa untuk VCE, satu diantaranya harus Inggris ditambah 10% dua studi
VCE berikutnya.
5.8 Western Australia (WA)
Kurikulum pada Setiap Negara Bagian Pelaksanaan pendidikan di Western Australia (WA) merupakan
tanggung-jawab Departement of Education Western Australia, Catholic Education Office di WA dan Association of Independent School of Western Australia. Western Australia Curriculum Framework bertugas menetapkan standar learning outcome dalam 8 area pembelajaran untuk primary school, yaitu seni, Inggris, kesehatan dan pendidikan olah raga, bahasa, matematika, sain, sosial dan lingkungan serta teknologi dan wirausaha.
Lama siswa menyelesaikan studinya di sekolah adalah 13 tahun, yang meliputi 8 tahun primary school (kindergarten sampai tahun ke 7), 3 tahun pada secondary school (tahun ke 8 sampai 10 ) dan 2 tahun pada senior secondary ( tahun ke 11 dan 12). Program Primary School dimulai pada saat anak berumur 4 tahun dan 6 bulan. Walaupun program dua tahun pertama (kindergarten dan Pre Primary) tidak bersifat wajib, sebagian besar anak anak mengikuti program ini. Waktu belajar di kindergarten paling sedikit 11 jam setiap minggunya dan pada pre primary selama 4 hari penuh dalam seminggunya. Pemerintah mewajibkan program pendidikan tahun ke 1 sampai ke 7 dan dimulai pada saat anak telah berumur 6 tahun dan 6 bulan. Semua siswa yang telah menyelesaikan primary school dapat melanjutkan ke secondary school. Program secondary school erlangsung selama 3 tahun, yaitu tahun ke 8 sampai tahun ke 10. Mata ajaran yang diberikan meliputi: seni, bahasa Inggris, bahasa, matematika dan sains, kemasyarakatan dan lingkungan serta teknologi dan kewirausahan. Kualifikasi formal tidak diberikan
kepada siswa yang telah menyelesaikan program ini. Semua siswa yang telah menyelesaikan studinya pada tingkat ini dapat melanjutkan ke senior secondary.
Program secondary school meliputi studi pada tahun ke 11 dan 12. Sertifikasi pada tingkat ini berada di bawah tanggung-jawab Curriculum Council. Siswa harus mengambil mata ajaran yang digolongkan ke dalam dua kelompok untuk mendapatkan Western Australia Certificate of Education (WACE). Kedua kelompok mata ajaran tersebut adalah: Council Developed – berupa mata ajaran program WACE; Council Endorsed yang berupa VET course – meliputi mata ajaran yang berhubungan dengan industri spesifik dan pendidikan vokasi dan training yang berada diluar program WACE dan Endorsed program – meliputi mata ajaran univeristas, pembelajaran berbasis pengalaman kerja, pembelajaran berbasis kemasyarakan dan pengayaan individu. Mata ajaran yang disyaratkan untuk memperoleh WACE dikembangkan oleh Curriculum Council. Setiap mata ajaran dinilai 1 unit yang setara dengan 55 jam pertemuan di kelas yang diambil selama 1 semester. Sebagian besar mata ajaran yang ditawarkan adalah program dengan nilai 2 unit. Mata ajaran ditawarkan dalam 4 tingkat yang berbeda dan masing masing tingkat meningkat tingkat kesulitan yang berbeda, yaitu: (1) Preliminary – meliputi mata ajaran yang memfokuskan pada praktek dan pembelajaran yang mengembangkan keahlian untuk keperluan bekerja atau unit peralihan Stage 1. Unit unit ini tidak masuk dalam perhitungan Australian Tertiary Admission Rank (ATAR). (2) Stage 1 merupakan mata ajaran pengantar untuk mempersiapkan siswa mengikuti pelatihan dan bekerja. Unit unit ini tidak masuk dalam perhitungan ATAR. (3) Stage 2 merupakan unit pertengahan untuk
mempersiapkan siswa memasuki tertiary education dan pelatihan atau masuk ke dalam dunia kerja. Unit ini masuk dalam perhitungan ATAR. Terakhir, (4) Stage 3 merupakan mata ajaran yang kompleks untuk
mempersiapkan siswa masuk ke tertiary education. Semua unit pada level ini masuk dalam perhitungan ATAR. Western Australia Certificate of Education (WACE) diberikan kepada siswa yang telah menyesaikan studinya pada tahun ke 12. Sertifikat ini diberikan oleh Curriculum Council of Western Australia. Siswa harus menyelesaikan jumlah unit tertentu untuk mendapatkan sertifikat ini. Jumlah unit yang harus diselesaikan oleh siswa adalah: 20 unit meliputi: 10 atau lebih unit dari mata ajaran WACE meliputi 3 atau lebih program 2 unit, 2 unit dari seni/bahasa/ilmu sosial, 2 unit dari matematika/sains/ teknologi dan 4 unit dari Inggris atau memenuhi standar kompetensi bahasa. Ujian untuk mendapatkan sertifikat WACE dilakukan pada tingkat negara bagian dan dilakukan secara eksternal. Siswa yang telah lulus akan menerima hasil studi, hasil asesmen. Hasil studi ini juga diberikan pada siswa yang menyelesaikan paling tidak 1 unit. Seluruh maja ajaran diuji secara eksternal. Hasil capaian siswa diberi huruf mutu A sampai E, dimana nilai A adalah yang tertinggi. Siswa tahun ke 12 juga menerima grade dengan nilai maksimal 100 untuk Stage 1 dan 2. Mata ajaran yang berhubungan dengan praktek diberi nilai maksimal 100 untuk teori dan grade dengan nilai maksimal 100 untuk praktikum. Mata ajaran VET dinilai berdasarkan capaian kompetensi. Siswa yang memenuhi persyaratan akan menerima Tertiary Admission Rank (ATAR). Selanjutnya siswa akan menggunakan ATAR untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi. Sistim masuk ke tertiary education dikelola oleh Tertiary Institution Service Centre (TISC).
Perbandingan Sistem Pendidikan di Australia dan di Indonesia
Sistem pendidikan di Australia meliputi pendidikan dasar,menengah, dan pendidikan lanjut dimana pendidikan dasar dan menengah terdiri atas primary (6 tahun), secondary (4 tahun), dan senior secondary (2 tahun). Wajib belajar diperuntukkan bagi setiap warga negara berusia 6 sampai dengan 16 tahun. Sistem pendidikan di Australia tidak mengenal sekolah kejuruan. Oleh sebab itu, siswa yang
telah memasuki studinya pada tahun ke 11 dan ke 12 diberikan pilihan mata ajaran vokasi dan training. Pada umumnya mata kuliah vokasi dan pelatihan menawarkan tingkat keahlian yang tinggi bagi siswanya,
karena mata ajaran ini disertifikasi oleh pihak industri dan hasil capaian siswa yang mengambilnya tercantum dalam salah satu qualifikasi AQF. Dalam menjamin kualitas pendidikan, pemerintah federal
menetapkan kualifikasi pendidikan dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi berdasarkan learning outcomes untuk setiap mata pelajaran yang meliputi: keahlihan dasar, berpikir, dan keahlian personal. Implementasi, pengawasan, dan penilaian terhadap kualifikasi tersebut dilaksanakan oleh masing-masing negara bagian atau territory dan diakreditasi oleh agen penjamin standar mutu pendidikan tinggi di masing-masing negara bagian atau territory. Dengan kewenangan otonomi ini mengakibatkan
terjadinya perbedaan kurikulum dan cara penilaian dari masing-masing, meskipun kualitas tidak jauh berbeda. Perbedaan kurikulum tersebut berdampak terhadap siswa yang ingin meneruskan studi di negara bagian atau territory lain. Sebagai catatan, Australia terdiri atas enam negara bagian dan dua wilayah territory, masing-masing memiliki kurikulum pendidikan yang berbeda beda. Sebagai
antisipasi, pemerintah federal mengembangkan model kurikulum Australian Baccalaureate dan International Baccalaureate untuk Primary Years Program, Middle Years Program, dan IB Diploma
yang diterapkan di beberapa sekolah maju di masing-masing negara bagian dan territory. Dengan kedua kurikulum ini, tidak akan ada kesulitan siswa untuk melanjutkan studi, baik di negara bagian lain atau
di luar negeri. Menyangkut penilaian ketuntatasan belajar, sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk melakukan ujian secara mandiri, khususnya untuk tingkat Primary dan Secondary. Sedangkan untuk Senior Secondary ujian dilaksanakan melalui 30% ujian sekolah dan 70% ujian yang dikoordinasikan oleh masing-masing negara bagian atau territory. Untuk mengetahui perbandingan mutu setiap sekolah, pemerintah federal melaksanakan ujian setahun sekali dengan sistem sampling. Hasilnya dapat diakses di website My Way. Selanjutnya untuk mengetahui rangking di antara negara-negara OECD dan internasional, Australia mengijinkan lembaga-lembaga assesmen internasional untuk melakukan penilaian, baik uji literasi, numerasi, maupun mata pelajaran eksak dan sosial. Dari hasil analisis, terdapat beberapa perbedaan antara sistem pendidikan di Australia dan Indonesia, yang menyangkut: pengelolaan
pendidikan vokasi, sistem evaluasi pendidikan, dan proses penyusunan kurikulum. Di Australia, pendidikan vokasi dilaksanakan sebagai jalur pendidikan lanjutan yang umumnya dibiayai oleh masing-masing negara bagian atau territory untuk memenuhi pasar kerja dan industri.
Sehingga, sertifikasi pendidikan vokasi dilakukan tidak hanya oleh negara tetapi juga oleh kalangan industri. Dalam penilaian keberhasilan belajar, Australia tidak menerapkan ujian nasional, tetapi ujian negara bagian yang digabung dengan ujian sekolah untuk kelas 11 dan 12. Perbedaan lainnya adalah dalam hal pengelolaan pendidikan vokasi. Di Australia pendidikan vokasi tidak masuk ke dalam sistem pendidikan tinggi, akan tetapi sistem pendidikan vokasi secara formal memberikan jalur tersendiri bagi mahasiswanya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi melalui pengambilan mata kuliah yang khusus dipersiapkan untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Pembiayaan pendidikan vokasi umumnya ditanggung oleh masing-masing negara bagian dan didukung oleh pihak industri dalam menyediakan fasilitas praktek yang kualitasnya sama dengan kondisi di dunia kerja. Dengan cara ini, siswa dan mahasiswa yang mendapat pendidikan vokasi akan dapat langsung bekerja tanpa harus menjalani
pelatihan terlebih dulu. Sistem ujian nasional tidak diterapkan di Australia. Ujian hanya dilakukan pada tingkat negara bagian. Sebagian besar asesmen dilakukan pada tingkat sekolah dan hanya untuk tingkat senior secondary (setara dengan SMA di Indonesia) yang mengkombinasikan antara asesmen
tingkat sekolah dan asesmen pihak eksternal (70%:30%). Kurikulum Australia lebih menekankan pada learning outcome untuk setiap mata ajaran yang diberikan. Learning outcome menjadi fokus utama karena berhubungan dengan deklarasi yang tercantum pada Melbourne Declaration on Education Goals for Young Australians. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa tujuan dari pendidikan di
Australia adalah untuk mempromosikan kesetaraan dan keunggulan sehingga generasi muda Australia menjadi pembelajar yang sukses, percaya diri, kreatif, aktif, dan informatif. Perlu dicatat bahwa pengembangan kurikulum nasional di Australia dilakukan secara bertahap dan penuh dengan kehatian-hatian. Sampai saat ini kurikulum nasional masih dalam tahap uji coba dalam bentuk pilot project dan hanya diterapkan pada sekolah tertentu di negara bagian tertentu. Dari dokumen yang ada, tercatat bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 4 tahun mulai dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Di samping kualitas pendidikan, kualitas infrastruktur pendidikan
di Australia dinilai sangat baik. Setiap sekolah disyaratkan paling tidak memiliki fasilitas minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Inspeksi kualitas infrastruktur dan kualitas pendidikan dilakukan secara regular oleh pemerintah. Seluruh guru yang mengajar di sekolah harus memiliki kualifikasi tertentu dan telah melewati ujian sertifikasi yang diadakan secara regular oleh pemerintah. Di beberapa negara bagian,
guru harus melewaji uji tingkah laku untuk menjamin keamanan para murid yang diajarnya. Secara umum kualitas pendidikan di Australia baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta memiliki kualitas yang tinggi. Oleh sebab itu, disarankan agar sekolah dan universitas di Indonesia dapat bermitra dengan sekolah dan universitas di Australia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
Sumber : kemdikbud