Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Latar Belakang Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan – Mengapa Minat, Bakat, dan Kemampuan Penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka menyediakan ruang agar minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dapat berkembang secara optimal, sekaligus menjadi dasar dalam memberikan layanan pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan adanya keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya, peserta didik diharapkan dapat bertanggung jawab pada pilihannya.
Keleluasaan memilih di sini juga diharapkan akan membuat peserta didik untuk semakin
terampil dalam mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki dan dapat menyelesaikan setiap
capaian pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran pilihan yang dipilihnya.

Peserta didik yang memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan motivasi dirinya (minat,
bakat, dan kemampuannya), tentu akan berbeda dengan peserta didik yang memilih karena
alasan eksternal (hanya semata-mata karena ingin mengikuti teman, tuntutan orang tua, atau
kesukaan/ketidaksukaan dengan guru mapel). Peserta didik yang betul-betul memilih mata
pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan akan lebih mantap dalam merencanakan
karier karena mereka secara utuh mengenal dirinya melalui eksplorasi karier yang mendalam.
Menurut penelitian, mereka yang melakukan eksplorasi karier secara mendalam cenderung
memiliki harga diri yang positif dan lebih mudah beradaptasi sehingga memudahkan mereka
dalam menempuh perjalanan kariernya (Basak & Ghosh, 2008), dalam membuat keputusan
karier mereka lebih tegas dan baik dalam hal emosionalnya (Johnson, dkk., 2014). Di samping
itu mereka juga terlibat secara positif dalam pekerjaan dan cenderung terhindar dari kelelahan/
burn out (Luyckx, Duriez, dkk, 2010).
Bagaimana mata pelajaran pilihan dapat mendukung pilihan setelah lulus SMA?
Peserta didik perlu memilih mata pelajaran yang sesuai dengan rencana dan profesi yang
diminati. Misalnya, peserta didik yang ingin menjadi dokter dapat memilih mata pelajaran yang
berkaitan dengan rencana studinya serta memadukannya dengan mata pelajaran dari rumpun
lain sesuai dengan minatnya. Bagi peserta didik yang akan melanjutkan bekerja dapat memilih
mata pelajaran yang akan menunjang kemampuan mereka di tempat kerja. Misalnya, peserta
didik yang akan bekerja sebagai pemandu wisata memerlukan kompetensi berkomunikasi dalam
bahasa asing dan pengetahuan mengenai budaya. Bagi peserta didik yang akan melanjutkan
berwirausaha dapat memilih mata pelajaran pilihan ekonomi atau Pendidikan Prakarya dan
Kewirausahaan (PKWU) dan ditambah mata pelajaran lainnya untuk mendukung keahlian
jenis usaha yang akan direncanakan.

Baca Juga : Pendidikan Indonesia Era OrdeBaru

Dukungan yang Dibutuhkan Peserta Didik

Dasar dalam pemilihan mata pelajaran pilihan dalam Kurikulum Merdeka adalah minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik. Sangat penting bagi peserta didik untuk memahami minat dan
bakat, serta menyadari kemampuan mereka dalam bidang yang diminati. Namun, kebanyakan
peserta didik di usia remaja masih bingung mengenali dirinya. Oleh karena itu dukungan dari
berbagai pihak terutama satuan pendidikan dan orang tua sangatlah penting. Dukungan dari satuan pendidikan terhadap peserta didik dapat dilakukan melalui : a) sosialisasi terkait pemilihan mata pelajaran pilihan; b) eksplorasi minat, bakat, dan kemampuan; c) informasi tentang rencana alternatif karier setelah SMA; d) pendampingan dalam pemilihan mata pelajaran pilihan dan e) dukungan kebijakan yang memberikan keleluasaan dalam pengembangan minat, bakat, dan kemampuannya. Selanjutnya, dukungan dari orang tua diharapkan dapat membantu proses pemilihan mata pelajaran pilihan dan rencana karier peserta didik setelah selesai SMA. Proses ini dilakukan melalui komunikasi secara terbuka sebagai upaya untuk mendorong kepercayaan diri peserta didik dalam mengungkapkan harapan-harapannya dan dapat membantu proses eksplorasi minat, bakat, dan kemampuannya.

Mengapa menentukan mata pelajaran pilihan ini menjadi penting?
Pada Struktur Kurikulum Merdeka, mata pelajaran pilihan terdapat pada Fase F (Kelas XI dan XII)
yang proses bimbingan dalam memilihnya dilakukan sejak Fase E (Kelas X). Kurikulum Merdeka
berupaya untuk memberikan layanan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik. Melalui
pemilihan mata pelajaran pilihan, peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuan yang akan mendukung kompetensi peserta didik untuk
kebutuhannya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, berwirausaha, maupun
untuk memasuki dunia kerja.
Keleluasaan dalam menentukan pilihan mata pelajaran juga mencerminkan semangat merdeka
belajar yang memberikan fleksibilitas dan otonomi lebih besar kepada peserta didik dan satuan
pendidikan. Memberikan pilihan kepada peserta didik merupakan strategi untuk membangun
kompetensi menjadi pembelajar sepanjang hayat (Eggen & Kauchak, 2016; Woolfolk, 2017).
Peserta didik belajar untuk memegang kendali atas proses belajarnya, salah satunya dalam
menentukan mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya yang
mendukung kariernya di masa depan.

Prinsip Pemilihan Mata Pelajaran

Dalam melakukan pemilihan mata pelajaran, salah satu hal yang sangat penting dilakukan
adalah memperhatikan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan dapat
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan eksplorasi minat, bakat, dan kemampuannya.
Minat adalah ketertarikan pada suatu objek. Hurlock (2011) berpendapat bahwa minat
merupakan sumber motivasi bagi individu untuk melakukan sesuatu. Dalam panduan ini,
minat yang dimaksud adalah minat karier, yaitu minat peserta didik dalam merencanakan dan
menentukan berbagai alternatif karier serta aktivitas yang dapat mendukung pilihan kariernya.
Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran
pilihan yang dapat mendukung rencana kariernya setelah SMA.
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang ditampilkan secara produktif, cepat
dikuasai, dan tampil lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Pada kondisi tertentu, bakat
merupakan keadaan awal seseorang yang mempengaruhi perkembangan selanjutnya (Snow,
1922). Bakat yang ditampilkan peserta didik dapat berupa kemampuan akademik maupun
nonakademik. Dalam memahami bakat, peserta didik perlu banyak melakukan eksplorasi
dengan mencoba beragam aktivitas produktif, terutama yang berkaitan dengan minat kariernya.
Peserta didik dapat mengeksplorasi bakat dimulai dengan mencoba aktivitas yang disukai dan
menjadi kompeten.
Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kemampuan dapat terbagi dalam berbagai jenis, seperti kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik (Robbins & Judge, 2013).

Struktur Mata Pelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu:

  1. Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib
    membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti
    oleh semua peserta didik SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.
  2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib
    menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran.
    Khusus untuk satuan pendidikan yang ditetapkan pemerintah sebagai satuan pendidikan
    keolahragaan atau seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber
    daya yang tersedia di SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.

Download

Sumber : kemdikbud.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *