Sekolah bukan lagi sekadar tempat mengulik ilmu pengetahuan, melainkan juga tempat menanamkan perilaku hidup sehat. Salah satu cara mewujudkan konsep ini dengan menerapkan Sekolah Sehat.
Tak bisa dimungkiri, kesehatan semakin dihargai sebagai aset yang tak ternilai, hal ini menjadi salah satu pendorong dunia pendidikan untuk bermetamorfosis. Di tengah laju teknologi dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks, sekolah dituntut komitmennya untuk merajut pendidikan sekaligus memastikan kesehatan peserta didiknya.
Mewujudkan komitmen ini bukan hanya dengan mengubah kantin menjadi surga makanan sehat atau memberikan layanan olahraga yang beragam. Lebih jauh dari itu, sekolah diharapkan mampu menghadirkan revolusi yang mendasar dengan mempersatukan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan bagi warga sekolah.
Baca juga : Bunga Rampai Merawat Sehat, Merawat Indonesia
Konsep Sekolah Sehat yang dijalankan oleh SMAN bukanlah semata-mata tentang memperbaiki menu makan siang atau memastikan adanya lapangan olah raga yang layak. Ini adalah visi yang jauh lebih dalam dan holistik. Ini tentang menggeser paradigma pendidikan dari pemusatan pada kelas
dan buku pelajaran pada kesejahteraan fisik dan mental siswa. Ini adalah tentang mengajar siswa bukan hanya cara berfikir, melainkan juga bagaimana cara hidup sehat.
Transformasi ini mencakup segenap aspek kehidupan sekolah. Mulai dari kurikulum hingga kebijakan, dari fasilitas fisik hingga budaya sekolah. Perubahan yang terjadi di SMAN tidak muncul dalam semalam. Ini merupakan hasil dari komitmen yang kuat dari semua staf pengajar, tendik, kepercayaan orang tua,
dan dedikasi siswa.
Tranformasi tersebut merupakan perjalanan panjang. Ada tiga tahapan yang mesti dilalui bersama, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan memberikan landasan, tahap pelaksanaan adalah implementasi dari rencana tersebut, dan tahap evaluasi membantu mengukur
efektivitas intervensi kesehatan yang telah diimplementasikan.