Soemantri Brojonegoro

Menteri Pendidikan Masa Jabatan 28 Maret – 18 Desember 1973

Riwayat Pendidikan

Raden Mas Soemantri Brojonegoro dilahirkan pada tanggal 3 Juni 1926 di Semarang, Jawa Tengah,
dari keluarga berpendidikan. Ayahnya, Raden Soetedjo Brodjonegoro, seorang guru Hollandsch
lnlandsche School (HIS) di Semarang, kemudian diangkat menjadi Kepala Sekolah HIS di Sala. Di
samping dikenal sebagai pendidik Soetedjo Brodjonegoro juga dikenal sebagai tokoh pergerakan dan
aktivis Partai Indonesia Raya (Parindra).Kegiatan Soetedjo di Parindra berlanjut ketika terpilih sebagai
Ketua Departemen Pendidikan. Selepas aktif di Parindra ia lebih banyak bergelut di dunia akademik
dengan capaian akhir sebagai Guru Besar Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.
Barangkali karena seorang pendidik Soetedjo mendorong anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang tinggi.
Soemantri mengawali pendidikan pada usia tujuh tahun. Ia masuk ke HIS Semarang pada tahun 1933.
Ia tergolong murid cemerlang, terutama di bidang pelajaran matematika dan fisika. Setamat dari HIS ia
melanjutkan pendidikan di Hogere Burgers.chool (HBS) Semarang, namun ketika ingin menyelesaikan
pendidikan pada tahun 1942 terjadi perubahan besar dalam pemerintahan. Kekuasaan pemerintah Hindia Belanda diambil alih oleh pemerintahan militer Jepang. Kegiatan Soemantri tidak banyak diketahui sejak
awal hingga akhir pendudukan Jepang. Pada tahun 1945 ia berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMA Bagian B di Yogyakarta. Sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimilikinya ia melanjutkan ke Jurusan Chemical Engineering Technische Hoogere School (THS), yang sekarang dikenal dengan lnstitut Teknologi Bandung (ITB). Tidak lama duduk di bangku kuliah terjadi revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan kolonial Belanda yang ingin menguasai lndoensia kembali. Soemantri terjun ke medan juang.

Baca Juga : Daftar Menteri Pendidikan Indonesia

Soemantri meninggalkan Bandung dan pergi ke Yogyakarta. Ia bergabung dalam Tentara Republik
Indonesia Pelajar (TRIP) pada tahun 1947. Setahun kemudian ia bertugas di Brigade XVII dengan pangkat
kapten. Pada masa revolusi kemerdekaan tersebut ia pernah menjadi ajudan Kolonel A.H. Nasution
yang ketika itu menjadi Panglima Komando Jawa. Setelah perang kemerdekaan berakhir ia mendapat
kesempatan melanjutkan pelajaran di Technische Hooge School Delft, Belanda, sebagai mahasiswa
tugas belajar dari Angkatan Perang Republik Indonesia (RI).
Semasa kuliah di Belanda Soemantri memelopori berdirinya Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), yang
anggotanya tersebar di seluruh Eropa. Dalam perkumpulan tersebut Soemantri terpilih sebagai ketua
dan menjadi ketua pertama organisasi itu. Dari Technische Hooge School Delft ia memperoleh gelar
insinyur (1955) dan gelar doktor (1958) dengan judul disertasi Goschromatography.

KARIER

Setelah menyelesaikan pendidikan ia kembali ke tanah air. Fakultas llmu Pasti dan llmu Alam Universitas
Indonesia (UI) langsung menariknya sebagai staf pengajar. Tidak berselang lama ia diangkat sebagai
Guru Besar Teknik Perminyakan di Fakultas llmu Pasti dan llmu Alam Ul. Di sinilah awal kiprahnya
mempersiapkan lnstitut Teknologi Bandung (ITB). Dari lembaran sejarah ITB diketahui bahwa Soemantri Brodjonegoro termasuk dalam Panitia Persiapan Pendirian “lnstitut Teknologi” di Kota Bandung dan diangkat sebagai Panitera Presidium ITB sejak ITB diresmikan tanggal 2 Maret 1959 hingga tanggal I November 1959. Jenjang kariernya di Ul pun tergolong cemerlang. Ia menjadi Rektor ke-6 Ul selama dua periode, yakni tahun 1964-1968 dan tahun 1968-1973.
Pada masa Orde Baru ia ditunjuk Presiden Soeharto selaku Menteri Pertambangan dalam Kabinet
Ampera tahun 1967, dan kembali terpilih sebagai Menteri Pertambangan dalam Kabinet Pembangunan
dan Kabinet Pembangunan II serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Maret 1973 hingga
akhir hayatnya.
Soemantri Brojonegoro meninggal dunia di Jakarta pada 18 Desember 1973 dalam usia 47 tahun
dan dikuburkan di Kalibata dengan inspektur upacara Wakil Presiden Hamengkubuwono. Namanya
diabadikan sebagai nama gunung di Pegunungan Sudirman, Provinsi Papua, yakni Puncak Sumantri
Brojonegoro, nama stadion olahraga remaja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yakni Stadion
Soemantri Brodjonegoro, serta nama jalan di lingkungan Kampus Ul Depok. Masa kepemimpinannya di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang singkat menyebabkan tidak banyak jejak ide dan gagasannya dalam bidang pendidikan di kementerian tersebut.

Sumber : Buku ” Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1945-2018 ” Penerbit Direktorat Sejarah, Direktorat Jendaral Kebudayaan Kemdikbud Tahun 2018

One thought on “Soemantri Brojonegoro”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *