Pembahasan Hasil UN 2018

Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada
mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Salah satu kegunaan hasil UN adalah pembinaan kepada satuan pendidikan untuk
peningkatan mutu pendidikan.
Setiap tahun Pusat Penilaian Pendidikan mempublikasikan hasil UN dalam bentuk
aplikasi analisis hasil UN yang didistribusikan ke dinas pendidikan. Beberapa tahun terakhir,
hasil UN juga dapat diakses melalui laman https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/.
Hasil UN tersebut telah dimanfaatkan antara lain oleh Ditjen Dikdasmen untuk memberikan
bimbingan kepada sekolah-sekolah dengan capaian UN yang belum optimal. Selain itu,
sebagian dinas pendidikan dan sekolah juga telah memanfaatkan hasil UN untuk pembinaan
guru.
Ringkasan Eksekutif ini merupakan upaya untuk melengkapi publikasi hasil UN yang
telah ada. Ringkasan ini tidak melaporkan semua kompetensi yang diujikan, namun
mengangkat beberapa topik atau kompetensi yang dikuasai dan yang belum dikuasai siswa
beserta rekomendasi pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, Sosiologi, dan
Geografi pada jenjang SMA/MA. Dalam Ringkasan ini disajikan contoh soal beserta
pembahasan soal.
Dengan mengetahui perbaikan yang harus dilakukan oleh guru maupun sekolah,
diharapkan kompetensi yang sudah dikuasai sebagian besar siswa akan dikuasai oleh seluruh
siswa; sedangkan untuk kompetensi yang belum dikuasai sebagian besar siswa akan dapat
ditingkatkan penguasaannya melalui perbaikan pembelajaran. Pada akhirnya diharapkan
mutu lulusan yang berikutnya dapat lebih meningkat.

baca juga : Capaian Hasil Ujian Nasional SMK

Ekonomi SMA/MA

Lingkup materi mata pelajaran Ekonomi jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
yang diujikan meliputi Konsep Ekonomi, Konsep Pembangunan, Manajemen
Perekonomian Internasional, Akuntansi Perusahaan Jasa, dan Akuntansi Perusahaan
Dagang. Lingkup materi tersebut diuji melalui tiga level kognitif, yaitu: pengetahuan dan
pemahaman, aplikasi, dan penalaran.
Hasil analisis UN 2018 mata pelajaran Ekonomi tingkat SMA menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa mampu menjawab dengan benar soal-soal yang mengukur
pengetahuan dan pemahaman, yang umumnya telah dibahas di buku atau dalam
pembelajaran di kelas, misalnya solusi masalah kelangkaan, masalah ekonomi modern,
akibat perdagangan internasional. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan ketika
menghadapi soal dengan kasus spesifik yang belum pernah ditemui sebelumnya terutama
soal yang melibatkan beberapa langkah penyelesaian, yang berupa aplikasi konsep dan
yang menuntut penalaran.
Dalam pembelajaran ekonomi, hendaknya lebih ditekankan pada pemahaman dan
penerapan atau pemecahan masalah yang menghubungkan berbagai konsep-konsep
ekonomi. Siswa juga perlu dilatih dalam memberikan solusi untuk menjawab soal-soal
cerita yang di dalamnya mencakup permasalahan ekonomi sehari-hari. Peningkatan literasi
membaca siswa dengan memberikan jurnal-jurnal ekonomi juga diperlukan agar dapat
menambah wawasan siswa dalam mengetahui dan memahami permasalahan ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari.

Geografi SMA/MA

Materi yang diujikan UN Geografi SMA meliputi Hakekat Geografi, Dinamika Planet
Bumi sebagai Ruang Kehidupan, Fenomena Geosfer, Kependudukan dan Lingkungan
Hidup, Informasi Geografi, dan Kewilayahan. Materi tersebut diuji melalui tiga level kognitif
yaitu, pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, dan penalaran.
Hasil analisis UN 2018 untuk mata pelajaran Geografi menunjukkan sebagian besar
siswa tidak mengalami kesulitan menjawab soal yang berupa pengetahuan dan pemahaman
terutama pada materi atau topik yang sering dibahas baik dalam buku maupun media massa,
seperti mitigasi bencana, lingkungan hidup, serta pembangunan berkelanjutan. Siswa
mengalami kesulitan pada soal yang menuntut kemampuan mengolah informasi baik dalam
bentuk narasi mapun bagan atau gambar. Hasil analisis juga menujukkan sebagian besar
siswa belum menguasai materi penting dalam Geografi yaitu menginterpretasi piramida
penduduk, peta, dan citra penginderaan jauh.
Pembelajaran geografi perlu menekankan pada penerapan konsep geografi, hubungan
antarfenomena, dan tools dalam memahami aspek keruangan terutama dikaitkan dengan
contoh-contoh dalam kehidupan nyata. Dengan demikian diharapkan pemahaman siswa lebih
mendalam, tidak hanya sekedar mengetahui istilah atau mengingat fenomena. Pembelajaran
dengan cara mengamati fenomena yang terjadi di lingkungan (outdoor) atau di dalam kelas
dengan demonstrasi menggunakan alat peraga seperti miniatur, gambar, film, atau simulasi
dari software akan memudahkan siswa untuk memahami konsep yang perlu dikuasai
terutama aspek keruangan (spasial) yang menjadi ciri khas Geografi. Pemberian tugas berupa
pemecahan masalah atau tugas kelompok berupa projek yang mengharuskan siswa untuk
menerapkan berbagai konsep Geografi perlu digalakkan untuk meningkatkan pemahaman
dan apresiasi siswa terhadap ilmu yang dipelajari dan sekaligus berkembangnya kemampuan
berpikir kritis.

Sosiologi SMA/MA

Lingkup materi yang diujikan pada UN mata pelajaran Sosiologi jenjang SMA
meliputi: (1) konsep dan objek kajian sosiologi; (2) kehidupan sosial, permasalahan dan
solusinya; (3) masyarakat multikultural dan perubahan sosial; dan (4) penelitian sosial. Soal soal ujian tersebut meliputi level kognitif pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, dan
penalaran.
Analisis soal menunjukkan sebagian besar siswa dapat menjawab soal yang menuntut
pemecahan masalah pada kasus-kasus yang sudah familiar dibahas, seperti pada buku,
majalah, surat kabar. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan ketika menghadapi soal
yang menuntut penalaran khususnya memprediksi baik dalam soal yang disajikan dalam
bentuk teks maupun dalam bentuk bagan/gambar. Kemampuan memprediksi merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang menuntut tidak hanya penguasaan konsep tetapi
juga menganalisis informasi yang disajikan.
Pembelajaran sosiologi perlu menekankan pada kemampuan untuk berpikir kritis,
khususnya untuk memahami dan menyelesaikan masalah sosial. Pembelajaran tidak hanya
sekedar penguasaan istilah, tetapi juga penguasaan konsep dan aplikasinya. Untuk ini
pembelajaran sebaiknya tidak hanya dengan metode ceramah, tetapi dengan melibatkan
siswa untuk aktif berpikir. Misalnya dengan diskusi kasus atau gejala sosial yang terjadi di
lingkungan atau masyarakat tertentu, pemutaran film atau penyajian ilustrasi gejala sosial.
Pembelajaran kontekstual yang menggunakan contoh-contoh kehidupan nyata ini dapat
membantu siswa untuk lebih mudah memahami, menerapkan konsep, dan mengapresiasi
apa yang dipelajari. Untuk melatih kemampuan berpikir sekaligus kemampuan
berkomunikasi dan kolaborasi, siswa dapat ditugaskan secara berkelompok untuk
mengerjakan suatu projek, seperti meneliti atau melakukan observasi gejala sosial,
kemudian menampilkan hasil kajian di depan kelas dan menuliskan dalam bentuk laporan.

Contoh Soal Penyelesaian Masalah yang Familiar

  1. Sebuah perusahaan, yang baru saja melakukan ekspansi bisnisnya berada dalam
    keadaan yang kurang menguntungkan karena munculnya konflik dengan masyarakat
    di sekitar kawasan. Masyarakat berpendapat bahwa keberadaan perusahaan tersebut
    menyebabkan berkurangnya kualitas lingkungan akibat pencemaran limbah yang
    berasal dari perusahaan. Berdasarkan ilustrasi di atas, maka cara yang tepat dalam
    memecahkan masalah tersebut adalah ….
    A. perusahaan mengajukan perkara ke pengadilan agar masyarakat berhenti
    melakukan protes
    B. perusahaan mencari pihak ketiga yang dapat memihak pada kepentingan
    perusahaan
    C. kedua pihak mencoba saling mengintimidasi agar salah satu lawannya
    menyerah pada konflik
    D. kedua pihak mencari pihak ketiga agar dapat memberikan nasehat dan solusi
    yang baik
    E. masyarakat memilih sikap mengalah demi kelangsungan perusahaan agar
    dapat berproduksi lebih baik
    Kunci Jawaban: D
    Pembahasan:
    Soal di atas menguji kemampuan siswa untuk menentukan penyelesaian konflik yang

tepat antarkelompok yang bertikai. Permasalahan yang disajikan merupakan
permasalahan yang sudah sering muncul dan dibahas dalam berbagai kesempatan.
Sebanyak 76% siswa mampu menjawab benar soal ini

123687_Rilis-SMA-IPS-Final-2018

Sumber : Kemdikbud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *