Latar Belakang Laporan hasil belajar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pijakan pertama anak di dunia pendidikan, sekaligus pengalaman pertama anak mengalami proses pembelajaran yang lebih terstruktur. Pijakan ini akan menentukan kesan pertama anak terhadap belajar, dirinya sebagai peserta didik sehingga pengalaman
belajar dirinya perlu sangat menyenangkan dan penuh makna. Pembelajaran dan asesmen merupakan rangkaian proses yang terpadu. Asesmen digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan menguatkan pemaknaan belajar, serta memberikan umpan balik pada peserta didik sehingga kualitas pembelajaran yang dialami peserta didik terus meningkat dan membantu memberikan pengalaman belajar yang positif.
Pendidik dalam implikasinya diharapkan memahami bahwa pada tiap tahapan usia dan bahkan dalam kelompok usia yang sama, masing-masing peserta didik memiliki kebutuhan tersendiri dalam belajar dan mengeksplorasi lingkungannya. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dipertimbangkan pemberian respon dan asesmen yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Selain itu, pendidik diharapkan memilih kegiatan asesmen yang berorientasi pada kebutuhan belajar peserta didik dengan membandingkan perkembangan dirinya dari masa sebelum diberikan pembelajaran dengan masa setelah diberikan pembelajaran, dan bukan melakukan perbandingan antarpeserta didik. Panduan ini disusun
untuk menjadi referensi pendidik dalam menerapkan asesmen dan menyusun laporan hasil belajar yang sesuai dengan hal-hal yang diharapkan tersebut. Laporan hasil belajar dapat dimaknai sebagai dokumentasi hasil pembelajaran peserta didik di satuan PAUD. Hasil pembelajaran tersebut tercermin melalui informasi tentang kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di PAUD dalam periode waktu tertentu. Laporan hasil belajar PAUD memuat laporan pencapaian pembelajaran, gambaran hasil pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan informasi tumbuh kembang peserta didik. Pengisian laporan ini membutuhkan data yang otentik
dan memadai, serta pengolahan dan analisis data yang cermat. Selaras dengan kekhasan PAUD yang berpijak pada kemitraan erat antara satuan pendidikan dengan orang tua/wali, laporan hasil belajar di PAUD juga diharapkan mengakomodasi pengisian informasi oleh orang tua/wali untuk berbagi data
terkait kemajuan belajar peserta didik di rumah. Hal ini diharapkan menjadi sarana untuk menguatkan kerja sama dengan orang tua/wali dalam memfasilitasi perkembangan belajar anak usia dini.
Panduan Laporan Hasil Belajar di Satuan PAUD merupakan dokumen yang berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang bertujuan memandu pendidik dan satuan pendidikan dalam menyusun laporan hasil belajar. Lebih luasnya panduan ini bertujuan untuk memfasilitasi proses berpikir pendidik dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan asesmen di PAUD. Panduan dimulai dari: 1) pemahaman tentang komponen yang perlu ada di dalam laporan hasil belajar; 2) prinsip asesmen serta contoh pelaksanaan asesmen di PAUD yang disusun berdasarkan kekhasan pembelajaran di PAUD; 3) perancangan dan pelaksanaan asesmen yang merupakan mekanisme untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan di dalam laporan; dan 4) pelaporan hasil belajar.
Baca juga : Apa itu Rapor Pendidikan?
Tujuan Penulisan
Laporan-hasil belajar bertujuan untuk memberi informasi tentang tujuan-tujuan pembelajaran dalam Capaian Pembelajaran (CP) yang telah dikuasai peserta didik, tujuan pembelajaran yang masih memerlukan penguatan lebih lanjut, dan rencana stimulasinya. Selain itu, terdapat pula informasi tentang kemajuan peserta didik dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Laporan hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi yang dicapai, serta dapat menjadi strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan, dan orang tua untuk mendukung Capaian Pembelajaran. Laporan-hasil belajar peserta didik tidak bertujuan untuk melabeli peserta didik (sudah mampu/belum mampu), tetapi lebih untuk melihat jejak pembelajaran dan laju perkembangan peserta didik. Laporan-hasil belajar ini disampaikan sekurang-kurangnya pada tiap akhir semester. Laporan-hasil belajar juga memuat refleksi orang tua tentang perkembangan belajar peserta didik, yang bertujuan untuk memperkuat upaya tindak lanjut
dari pendidik maupun orang tua/wali. Oleh karenanya, penting bagi pendidik untuk membangun kerja sama dengan orang tua/wali agar dapat saling berbagi informasi mengenai kemajuan belajar peserta didik yang sudah baik dan perlu dikuatkan. Setelah lebih memahami kemajuan belajar peserta didik,
selanjutnya pendidik, orang tua, dan pihak-pihak terkait dapat menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan dan memberikan tindakan pembelajaran selanjutnya.
Sumber : kemdikbud.go.id