Majalah Jendela Edisi 33 – Setiap tahun bangsa Indonesia memeringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei. Tanggal tersebut ditetapkan pemerintah untuk memperingati kelahiran Bapak pelopor pendidikan diIndonesia, Ki Hajar Dewantara. Pada tanggal tersebut, Hardiknas dirayakan secara luas di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pelaksanaan upacara bendera di sekolah- sekolah maupun perguruan tinggi, hingga kegiatan pendukung lainnya, seperti pameran buku, gelar wicara bertemakan pendidikan dan kebudayaan, serta kegiatan edukatif lain untuk memeriahkan peringatan tersebut. Pada peringatan Hardiknas tahun ini, JENDELA kembali hadir dengan edisi khusus yang menghadirkan tokoh-tokoh yang memberikan inspirasi atas perjuangan, keteguhan, serta loyalitasnya terhadap bidang yang digelutinya. Tahun ini redaksi sengaja menghadirkan keragaman tokoh di tiga bidang, yaitu pendidikan, kebudayaan, dan sastra Indonesia. Ketiga bidang tersebut sangatlah lekat dengan peringatan Hardiknas. Seluruh tokoh yang dihadirkan melalui artikel dalam edisi kali ini merupakan pilihan dari unit kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di daerah. Pemilihan tokoh didasarkan pada kontribusinya selama ini dalam memajukan pendidikan serta menguatkan kebudayaan diIndonesia. Sangat tepat disandingkan dengan tema Hardiknas tahun ini: “Memajukan Pendidikan, Menguatkan Kebudayaan”. REDAKSI Setiap artikel yang tersaji dalam edisi ini ditulis dengan bahasa ringan dan dengan konsep bertutur sehingga diharapkan mampu membangkitkan minat masyarakat untuk membacanya. Redaksi berharap lewat artikel ini dapat menjadi pengingat bagi para pembaca untuk mengenang kembali jasa para tokoh bangsa yang berjuang demi dunia pendidikan, kebudayaan, dan sastra Indonesia. Berbeda dengan terbitan JENDELA edisi reguler yang membagi tulisan dalam rubrikasi, pada edisi khusus ini, redaksi menyajikan artikel secara penuh tanpa batasan rubrikasi. Hanya saja di bagian akhir majalah ini, JENDELA tampilkan rubrik Bangga Berbahasa Indonesia sebagai sajian penutup ringan. Isinya mengenai penggunaan tanda petik yang benar dan bagaimana penggunaannya dalam sebuah kalimat dan kata. Menjadi kebiasaan yang hampir tidak pernah tertinggal dalam setiap edisi JENDELA adalah sajian “Senarai Kata Serapan” yang menghadirkan kata-kata berbahasa Indonesia yang diserap dari bahasa lain dan dilengkapi dengan arti dari kata tersebut. Senarai ini kami hadirkan untuk mengingatkan kembali kepada pembaca mengenai asal usul sebuah kata dalam bahasa Indonesia.
Selamat Membaca