Majalah Jendela Edisi 14 2017 hadir sebagai salah satu bentuk inovasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam layanan publikasi serta keterbukaan informasi melalui media daring (dalam jaringan/online) kepada masyarakat. Laman ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai kebijakan Kemendikbud yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas pada format cetak.
Majalah Jendela Edisi 14 2017 sendiri terbit pertama kali pada 2016 yang menyajikan informasi secara mendalam tentang kebijakan dan program Kemendikbud. Majalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan data resmi Kemendikbud yang dapat dikutip maupun diambil manfaatnya oleh berbagai pemangku kepentingan Pendidikan dan kebudayaan lainnya.
Laman majalah Jendela Pendidikan dan Kebudayaan dapat diakses melalui komputer, laptop, maupun ponsel pintar dan dapat diunduh untuk dapat dibaca secara luring (luar jaringan/offline).
Menyambut Hari Aksara Internasional (HAI) pada 8 September 2017, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) kembali mengelar peringatan puncak HAI yang kali ini digelar di
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Peringatan HAI setiap tahun memang dirayakan untuk menandai
pencapaian penuntasan tuna aksara yang telah diraih dan menyusun kembali upaya untuk
menyelesaikan tantangan yang tersisa. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, pemerintah,
melalui Kemendikbud terus berupaya memperkecil persentase ketunaaksaraan di Indonesia. Karena
keaksaraan bukan hanya sekadar prioritas pendidikan, tetapi investasi yang sangat penting
bagi masa depan yang berkesinambungan. Dengan begitu, mereka yang telah melek askara
tidak kembali lagi seperti dahulu, dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Sejumlah program unggulan untuk memberantas tuna aksara sekaligus meningkatkan keterampilan
membaca masyarakat terus dilakukan. Upaya itu salah satunya dilakukan lewat program Gerakan
Literasi Nasional (GLN). Program lain untuk mendukung percepatan budaya literasi di Indonesia,
di antaranya pendirian Taman Bacaan Masyarakat (TBM), penyelenggaraan Bengkel Literasi yang
mengundang komunitas literasi, serta Gerakan Indonesia Membaca (GIM) yang didukung dengan
program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal (GP3M).
Penguatan literasi dan pemberantasan tuna aksara inilah yang menjadi Fokus JENDELA edisi ini.
Tentu, tersedia pula artikel beragam lainnya terkait dengan literasi dan keaksaraan, guna memperkaya
data maupun informasi terkait program, capaian, maupun target-target baru Kemendikbud di bidang
literasi dan keaksaraan. Selain memfokuskan pada literasi, JENDELA edisi ini juga menyuguhkan artikel menarik lainnya. Pada rubrik Kajian, kami sajikan artikel mengenai faktor-faktor maupun latar belakang yang memengaruhi capaian literasi Matematika siswa Indonesia yang menjadi peserta studi Programme Student for International Assessment (PISA) 2012. Populasi penelitian adalah siswa Indonesia yang berusia 15 tahun. Sampel penelitian yakni siswa berusia 15 tahun sebanyak 5.622 orang yang tersebar di 31
provinsi.
Sementara, dalam rubrik Kebudayaan, kami ketengahkan artikel mengenai cerita Panji sebagai
karya cipta simbol pertama kebangkitan sastra lisan di Jawa Timur, sebagai wilayah kerajaan besar yang
menyatukan Nusantara. Diulas pula persebaran kisah Panji di berbagai wilayah Indonesia adalah
bentuk keragaman dan kekayaan khasanah budaya Panji. Keragaman kisah ini diwujudkan dalam pertunjukan seni seperti Kethek Ogleng, Reog Ponorogo, Tari Topeng dan Tari Gambuh. Selain itu cerita rakyat yang terpengaruh kisah Panji antara lain Timun Mas dan Andhe-Andhe Lumut.
Rubrik lainnya seperti Bangga Berbahasa Indonesia maupun Infografis Perpustakaan juga tetap kami hadirkan guna memperkaya wawasan kita semua. Selamat membaca!