Terjadinya revolusi industri yang terus berkembang mendorong perubahan pada teknologi digital. Perkembangan dunia digital sangat dinamis, tidak hanya “mempengaruhi”, bahkan “mengubah” gaya hidup masyarakat dengan tanpa dan sulit dihindari sehingga bermuara pada tuntutan inovasi di berbagai sektor. Digitalisasi pendidikan merupakan sebuah inovasi sistem pendidikan yang merujuk pada transformasi atau perubahan sistem ke arah digital dengan menggunakan teknologi. Digitalisasi pendidikan sebagai sebuah inovasi sangat diperlukan karena hal-hal berikut:
Meningkatkan hasil belajar. Tren baru dalam pembelajaran saat ini sangat bergantung pada cara-cara baru mengatur sekolah dan penggunaan TIK.
Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan kesetaraan, dan inovasi membantu meningkatkan kesetaraan dalam akses pendidikan, juga kesetaraan dalam hasil pembelajaran.
Merangsang penyediaan layanan (pendidikan) secara lebih efisien dalam meminimalisir biaya dan memaksimalkan kekuatan serta peluang.
Pendidikan harus tetap relevan dalam menghadapi perubahan cepat pada masyarakat dan perekonomian nasional
Jadi, digitalisasi pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan/pembelajaran sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ industri. Lebih lanjut ada tiga pilar utama dalam rangka mensukseskan digitalisasi pendidikan yaitu infrastruktur, infokultur dan infostruktur (Adella, 2019):
Pertama, infrastruktur merupakan perangkat pendukung digitalisasi pendidikan yang terkait dengan teknologi digital. Dukungan infrastruktur ini setidaknya harus sampai memadai karena dapat mendukung proses pembelajaran sehingga menjadi lebih lancar.
Kedua, infokultur berkaitan dengan karakteristik informasi yang cenderung beredar sangat cepat, hal tersebut mengakibatkan perubahan pada “student centred learning” karena pendidik bukan lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran.
Ketiga, infostruktur berkaitan dengan “muatan” data yang tersebar di dunia digital sebagai sumber informasi (big data).

Kehadiran ketiga pilar di atas memungkinkan pembelajaran menjadi aktif, kreatif dan konstruktif yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.
- New Learning untuk Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 atau disebut juga era disrupsi teknologi, revolusi digital, atau revolusi industri generasi ke-4 ditandai adanya pengkolaborasian antara teknologi cyber dan teknologi otomasi dengan konsep penerapan berpusat pada otomasi yang dilakukan teknologi. Kondisi ini memberi peluang dan tantangan baru pada kehidupan manusia, termasuk pada dunia pendidikan. Pada dasarnya terdapat 9 macam teknologi yang menjadi pilar revolusi industri 4.0 yaitu:
a. Internet of Thing (IoT) merupakan suatu sistem yang terhubung & terintegrasi antara satu dengan yang lainnya melalui jaringan internet. Internet of Things (IoT) memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif, misalnya dalam meningkatkan interaktifitas antara pendidik, peserta didik dan berbagai sumber belajar.
b. Artificial intelligence merupakan merupakan teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan layaknya manusia sehingga membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Begitu pula dalam pendidikan, artificial intelligence membuat proses belajar menjadi lebih efektif di mana peserta didik jadi lebih mudah memahami apa yang telah dijelaskan guru.
c. Cloud computing merupakan teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi dan komputer diberikan hak akses (login) untuk bisa konfigurasi server melalui internet.
d. Big data merupakan istilah yang menggambarkan volume data yang besar dan kompleks (baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur). Pemanfaatan big data di sektor pendidikan yaitu diperolehnya informasi mendalam tentang kondisi peserta didik, proses pembelajaran dan informasi lainnya yang mendukung pengambilan keputusan untuk membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik maupun lembaga.
e. Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan STRATEGI DIGITALISASI SARPRAS Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana dan Prasarana SMK 4 nyata, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Dalam dunia pendidikan, teknologi augmented reality ini dimanfaatkan untuk memvisualisasikan konsep abstrak dan mendeskripsikan struktur suatu objek demi pemahaman peserta didik baik dengan ada atau tidaknya pendidik secara langsung.
f. Cyber security merupakan upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack yang meliputi hardware, software, data pribadi maupun data lembaga/ institusi.
g. Simulation atau simalasi merupakan cara untuk menduplikasi ciri, tampilan dan karakteristik dari sesuatu yang nyata. Berkaitan dengan perkembangan digital yang terjadi saat ini, simulasi yang dimaksud adalah simulasi digital. Simulasi digital dalam pembelajaran digunakan sebagai metode pembelajaran yang menggunakana teknologi informasi dan komunikasi melalui pengembangan bahan ajar berbasis web.
h. Additive manufacturing atau 3D printing merupakan proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari file digital. Pencetakan 3D memungkinkan untuk menghasilkan bentuk yang kompleks (fungsional) dan unik dengan menggunakan lebih sedikit bahan daripada metode pabrikan tradisional.
i. System integration merupakan rangkaian yang menggabungkan komponen sub sistem dalam satu sistem yang menjamin setiap fungsi dapat berfungsi sebagai kesatuan dari sebuah sistem. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan saat ini mengubah kondisi di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan
Mutu SDM merupakan jawaban dari tantangan revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini, dan pendidikan memiliki andil yang besar dalam mencetak SDM unggul. Sejumlah pakar mengemukakan skill yang harus dimiliki di era industri 4.0 ini yaitu sebagai berikut:
a. Keterampilan belajar dan inovasi (learning and innovation skills) yang meliputi berpikir kritis & pemecahan masalah (critical thinking & problem solving), kreativitas & inovasi (creativity & innovation) dan komunikasi & kolaborasi (communication & collaboration).
b. Keterampilan teknologi, media dan informasi (information, media & technology skills). Keterampilan ini meliputi literasi informasi (information literacy), literasi media (media literacy) dan literasi TIK (information, communications & technology literacy)
c. Keterampilan hidup & karir (life & career skills). keterampilan ini meliputi fleksibilitas & adaptasi (flexibility & adaptability), inisiatif & pengarahan diri sendiri (initiative & self-direction), keterampilan sosial & lintas budaya STRATEGI DIGITALISASI SARPRAS Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana dan Prasarana SMK 5 (social & cross-cultural skills), produktivitas & akuntabilitas (productivity & accountability) dan kepemimpinan & tanggung jawab (leadership & responsibility).

Perkembangan teknologi digital dan tuntutan keterampilan abad 21 ini berimplikasi pada pergeseran pelaksanaan pembelajaran yang merupakan core business dunia pendidikan yaitu pergeseran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran baru (new learning). New learning sebagai wujud penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran perlu dikembangkan karena dapat mendukung dan meningkatkan mutu pendidikan serta mempersiapkan generasi muda untuk bekerja di sektor/ pekerjaan baru yang tercipta di masa depan.
Sumber : Strategi Digitalisasi Sarpras Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana dan Prasarana SMK
[…] Baca Juga : Digitalisasi Pendidikan […]
[…] Baca Juga : Digitalisasi Pendidikan […]