bloom

Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog pendidikan terkemuka, lahir di Pennsylvania pada 21 Februari 1913. Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam mengembangkan Taksonomi Bloom, sebuah kerangka kerja hierarkis yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran.

Bloom menempuh pendidikan tingginya di Pennsylvania State University, di mana ia meraih gelar sarjana dan master pada tahun 1935. Kemudian, ia melanjutkan studinya di University of Chicago dan meraih gelar doktor di bidang pendidikan pada tahun 1942.

Karir dan Pengembangan Taksonomi Bloom

Bloom memulai karirnya sebagai instruktur di Departemen Pendidikan University of Chicago pada tahun 1944. Di sinilah ia mulai mengembangkan ide-idenya tentang taksonomi tujuan pembelajaran. Pada tahun 1956, Bloom dan rekan-rekannya menerbitkan “Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals,” yang kemudian dikenal sebagai Taksonomi Bloom.

Taksonomi Bloom awalnya terdiri dari tiga ranah:

  • Ranah Kognitif: Berkaitan dengan kemampuan berpikir dan pengetahuan.
  • Ranah Afektif: Berkaitan dengan sikap, nilai, dan perasaan.
  • Ranah Psikomotorik: Berkaitan dengan keterampilan fisik dan motorik.

Ranah kognitif dalam taksonomi asli Bloom terdiri dari enam tingkat, yaitu:

  • Pengetahuan (Knowledge)
  • Pemahaman (Comprehension)
  • Penerapan (Application)
  • Analisis (Analysis)
  • Sintesis (Synthesis)
  • Evaluasi (Evaluation)  

Revisi Taksonomi Bloom

Pada tahun 2001, Lorin Anderson (mantan murid Bloom) dan David Krathwohl merevisi Taksonomi Bloom. Revisi ini terutama berfokus pada ranah kognitif, dengan mengubah kata benda menjadi kata kerja dan mengubah urutan beberapa tingkat.

Revisi ranah kognitif Taksonomi Bloom terdiri dari enam tingkat, yaitu:

  • Mengingat (Remembering)
  • Memahami (Understanding)
  • Menerapkan (Applying)
  • Menganalisis (Analyzing)
  • Mengevaluasi (Evaluating)
  • Mencipta (Creating)  

Revisi ini juga menambahkan dimensi pengetahuan, yang mengklasifikasikan pengetahuan menjadi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

Dampak dan Warisan Bloom

Taksonomi Bloom telah memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan. Kerangka kerja ini telah membantu para pendidik untuk merancang tujuan pembelajaran yang lebih jelas, mengukur kemajuan siswa, dan mengembangkan strategi pengajaran yang efektif.

Warisan Benjamin Samuel Bloom terus hidup melalui Taksonomi Bloom, yang tetap menjadi alat penting bagi para pendidik di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *