antara angin barat dan angin timur –

Di sebuah negeri dongeng yang penuh dengan keajaiban, hiduplah seekor monyet yang sedang berada di atas pohon kelapa yang sangat tinggi. Pohon kelapa itu menjulang tinggi di tengah hutan, dan si monyet sedang asyik memetik buah kelapa di cabang-cabang pohon tersebut. Namun, pada saat yang sama, ada dua angin yang sedang bermain-main, dengan tujuan untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat dan lebih cerdik di antara mereka.

Angin barat, dengan angkuhnya, mengklaim bahwa ia bisa menjatuhkan monyet tersebut hanya dengan meniupnya sekuat tenaga. “Aku akan meniup dengan sekuat-kuatnya, dan monyet itu pasti akan jatuh!” kata Angin Barat, penuh percaya diri. Begitu Angin Barat mulai meniup, ia menghembuskan angin kencang yang meluncur ke arah monyet. Tentu saja, si monyet yang merasa angin begitu keras mulai merasakan goyangan pada tubuhnya, namun ia segera mengencangkan pegangannya pada batang pohon. Semakin kencang angin barat berhembus, semakin erat tubuh monyet menempel pada batang pohon kelapa. Angin Barat berusaha keras meniup lebih kencang, tetapi usaha itu sia-sia. Monyet itu semakin erat memegang pohon, bahkan tidak bergerak sedikit pun. Akhirnya, Angin Barat kehabisan tenaga dan berhenti, merasa kalah dan tidak dapat menurunkan si monyet dari atas pohon.

Baca Juga : Ketakutan Akan kegagalan

Kini, giliran Angin Timur untuk mencoba. Berbeda dengan Angin Barat yang meniupkan angin sekuat tenaga, Angin Timur memilih untuk menghembuskan angin dengan lembut, sepoi-sepoi. “Aku akan melakukannya dengan cara yang berbeda,” kata Angin Timur dengan tenang. Ia mulai meniupkan angin yang lembut, berhembus pelan-pelan, seolah menyentuh kulit monyet dengan penuh kelembutan. Si monyet yang semula berjaga-jaga, mulai merasakan kenyamanan dari hembusan angin yang sejuk dan tenang. Perlahan-lahan, tubuhnya merasa rileks, dan ia pun mulai menikmati angin yang berhembus. Tak terasa, rasa kantuk pun mulai menyelimutinya. Akhirnya, tanpa disadari, monyet itu mulai melonggarkan genggaman tangannya pada batang pohon.

Pada saat itulah, kejadian yang tidak terduga terjadi. Monyet yang sudah sangat mengantuk dan lengah, tanpa sadar melepaskan pegangan tangannya. Tubuhnya pun jatuh ke bawah, meluncur cepat ke tanah. Angin Timur telah berhasil menaklukkan monyet tersebut dengan cara yang lembut dan penuh kesabaran. Tidak seperti Angin Barat yang berusaha keras dengan kekuatan besar, Angin Timur berhasil mengalahkan monyet dengan kecerdikannya, mengalirkan angin pelan yang membuat monyet kehilangan kewaspadaannya.

Cerita ini memberikan pelajaran yang berharga. Terkadang, kekuatan besar tidak selalu dapat menaklukkan sesuatu yang lebih kecil dan lebih lemah. Sebaliknya, kecerdikan dan ketenangan dalam bertindak bisa membawa hasil yang lebih baik. Angin Timur mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan, kita tidak selalu perlu mengandalkan kekuatan, tetapi juga kebijaksanaan dan kesabaran. Kekuatan fisik bukanlah satu-satunya cara untuk meraih tujuan, dan seringkali, pendekatan yang lebih lembut dan penuh perhitungan dapat membawa kemenangan yang lebih besar.

Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan kecerdikan dan ketenangan dalam bertindak. Terkadang, cara yang paling lembut justru yang paling efektif. antara angin barat dan angin timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *