Peningkatan mutu sumber daya manusia yang dilakukan secara berencana, terarah, dan terkoordinasi merupakan syarat mutlak bagi suatu negara untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang. Sejalan
dengan itu, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989, pendidikan nasional ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Selain beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani, ditegaskan pula bahwa manusia Indonesia seutuhnya itu juga hams memiliki pengetahuan dan keterampilan. Dengan penegasan demikian berarti peningkatan kualitas sumber daya manusia itu haruslah dilakukan dalam konteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan itu sendiri pada gilirannya identik dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, faktor bahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Karena konsep-konsep iptek itu sendiri sebagian terbesar masih tertulis dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Oleh sebab itu, tingkat penguasaan iptek yang diperlukan dalam pembangunan dapat dikatakan berbanding sejajar dengan tingkat penguasaan bahasa asing tersebut.
Namun demikian, kondisi masyarakat Indonesia dewasa ini memperlihatkan kenyataan bahwa yang menguasai bahasa asing (baca:bahasa lnggris) itu jumlahnya sangat tidak berarti jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Kenyataan itu merupakan kendala, baik terhadap upaya pemanfaatan dan pengembangan iptek itu sendiri, maupun terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, konsep-konsep iptek yang masih tertulis dalam bahasa asing itu perlu segera disebarluaskan pengertiannya dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh rata-rata anggota masyarakat Indonesia, yakni bahasa Indonesia.
Akan tetapi, harus disadari pula bahwa upaya penyebarluasan konsep-konsep iptek itu sendiri tidaklah mudah dilaksanakan, terutama karena dalam bahasa Indonesia belum cukup tersedia istilah-istilah yang
diperlukan. Akibatnya, penuangan konsep-konsep iptek itu melalui penulisan berbagai karangan ilmiah dalam bahasa Indonesia menjadi makin tertinggal dari perkembangan dan kemajuan ipteknya itu sendiri.
ltulah sebabnya, maka melalui kerjasama dengan Malaysia sejak tahun 1972 dan kerjasama yang diperluas dengan Brunei Darussalam sejak tahun 1985, pakar-pakar iptek Indonesia yang mewakili perguruan tinggi- perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian, memberikan bantuan keahliannya kepada usaha Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dalam menyusun istilah-istilah iptek, khususnya untuk bidang matematika, biologi, fisika, dan kimia.
Saya menyambut gembira diterbitkannya basil yang telah dicapai dalam upaya penyusunan istilah-istilah iptek itu dalam bentuk glosarium seperti ini. Saya percaya, melalui terbitan yang berisi daftar istilah atau
glosarium untuk masing-masing bidang ilmu ini, upaya penyebarluasan konsep-konsep iptek dapat lebih berhasil-guna. Lebih dari itu, penerbitan demikian ini memperlihatkan pula dengan jelas rentangan benang merah antara pembakuan peristilahan di satu pihak dan peningkatan sumber daya manusia di pihak lain.
Mudah-mudahan Glosariwn Matematika yang diterbitkan dalam rangka Kongres Bahasa Indonesia VI ini tidak saja bermanfaat bagi para ahli, pengajar, dan mahasiswa di bidang ilmu yang bersangkutan, tetapi
juga bagi masyarakat pemakai pada umurnnya.
Sumber : Kemdikbud
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Juga :Â Glosarium Matematika Materi Ajar Stek […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]
[…] Baca Juga : Glosarium Matematika […]